Mengekor Wall Street, IHSG Ikutan Jeblok
Pengunjung memenuhi area Main Hall Bursa Efek Indonesia dengan layar pergerakan IHSG. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Mengawali perdagangan September 2024 indeks bursa Wall Street ditutup melemah signifikan. Itu dipicu perosotan saham sektor teknologi, dan kembali menyeruak kekhawatiran investor terhadap kesehatan ekonomi Amerika Serikat (AS) pasca-rilis data sektor manufaktur.
Emiten teknologi berkapitalisasi besar Nvidia terkoreksi cukup dalam hingga 9,53 persen diikuti pelemahan saham teknologi lainnya seperti Micron Technology susut 7,96 persen, KLA Corporation anjlok 9,52 persen, dan Advanced Micro Device menciut 7,82 persen.
Sementara itu, dua data sektor manufaktur rilis kemarin yaitu ISM Manufacturing PMI dan S&P Global Manufacturing PMI final masih bertahan di bawah level 50 (kontraksi), dan juga lebih rendah dibanding konsensus.
Perosotan signifikan Wall Street, dan koreksi harga mayoritas komoditas diprediksi menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Oleh karena itu, IHSG diprediksi kembali melanjutkan pelemahan dengan kisaran support 7.530-7.445, dan resistance 7.705-7.790.
Menilik data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menjagokan sejumlah saham laik koleksi. Antara lain Pakuwon Jati (PWON), Bumi Serpong Damai (BSDE), Bank Negara Indonesia (BBNI), Indofood Sukses Makmur (INDF), Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan Kalbe Farma (KLBF). (*)
Related News
Terseret Lima Sektor, IHSG Ditutup Turun 0,32 Persen di Sesi I
Maruarar: Tapera Masih Harus Tingkatkan Kepercayaan Publik
Ada Pilkada Serentak, BI Liburkan 5 Kegiatan Operasional Berikut
Pemerintah Proyeksikan Investasi USD618M untuk 28 Komoditas Hilirisasi
Pemerintah Kantongi Keputusan Investasi Akhir Proyek CCUS Tangguh
Bursa Asia Drop, IHSG Susuri Zona Hijau