Mengekor Wall Street, IHSG Lanjut Menyala
Seseorang berjalan di bagian teras depan gedung Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street akhir pekan lalu kembali ditutup menguat. Itu menyusul aksi beli investor terus berlanjut. Terutama terhadap saham siklikal (saham sektor industrial dan konsumer kebutuhan barang sekunder), dan saham perusahan kecil (indeks Russell 2000).
Saham-saham itu, diuntungkan potensi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) lebih tinggi di bawah presiden Donald Trump. Sementara itu, saham sektor teknologi seperti Nvidia melorot 3,22 persen, dan Alphabet anjlok 1,71 persen sehingga membatasi penguatan indeks Nasdaq.
Lompatan Wall Street, aksi jual investor asing mereda, dan lonjakan harga beberapa komoditas seperti minyak mentah, nikel, timah, emas, dan pulp diprediksi menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). So, IHSG akan melanjutkan penguatan dengan kisaran support 7.150-7.105, dan resistance 7.240-7.285.
Berdasar data dan fakta tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham berikut untuk bahan koleksi. Yaitu, Japfa (JPFA), Bank Jago (ARTO), Mitratel (MTEL), Indofood CBP (ICBP), Petrosea (PTRO), dan United Tractors (UNTR). (*)
Related News
Di Tengah Dinamika Pasar Global, Valbury Optimistis Sambut 2026
Danantara Akuisisi Hotel dan Real Estate, 2,5 Km dari Masjidil Haram
BTN Gondol Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2025
Awal Pekan Kurang Bersinar, IHSG Turun 0,13 Persen!
Beda Respons Asing Antara Saham dan Obligasi Setelah Keputusan The Fed
IHSG Sundul Level 8.709 pada Sesi I, Sektor Kesehatan Jadi Lokomotif





