Mengekor Wall Street, IHSG Lanjut Menyala

Seseorang berjalan di bagian teras depan gedung Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street akhir pekan lalu kembali ditutup menguat. Itu menyusul aksi beli investor terus berlanjut. Terutama terhadap saham siklikal (saham sektor industrial dan konsumer kebutuhan barang sekunder), dan saham perusahan kecil (indeks Russell 2000).
Saham-saham itu, diuntungkan potensi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) lebih tinggi di bawah presiden Donald Trump. Sementara itu, saham sektor teknologi seperti Nvidia melorot 3,22 persen, dan Alphabet anjlok 1,71 persen sehingga membatasi penguatan indeks Nasdaq.
Lompatan Wall Street, aksi jual investor asing mereda, dan lonjakan harga beberapa komoditas seperti minyak mentah, nikel, timah, emas, dan pulp diprediksi menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). So, IHSG akan melanjutkan penguatan dengan kisaran support 7.150-7.105, dan resistance 7.240-7.285.
Berdasar data dan fakta tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham berikut untuk bahan koleksi. Yaitu, Japfa (JPFA), Bank Jago (ARTO), Mitratel (MTEL), Indofood CBP (ICBP), Petrosea (PTRO), dan United Tractors (UNTR). (*)
Related News

Lebih dari 56 Juta Orang dan 38 Juta Merchant Gunakan QRIS

Indonesia Penuhi Permintaan Malaysia 20 Ribu Ton Jagung per Bulan

IHSG Susut 0,87 Persen, Kapitalisasi Pasar Sisa Rp12.381 Triliun

IHSG Ditutup Naik Lagi 0,63 Persen ke Level 7.113

Resmi Caplok BVIS, Ini Ambisi BTN dalam Industri Perbankan Syariah

Permintaan Aluminium Diproyeksikan Naik 6 Kali Lipat dalam 30 Tahun