Kami memberikan rekomendasi BUY dengan target harga Rp13.600/saham. Adapun, risiko utama dari rekomendasi kami adalah depresiasi mata uang rupiah, kenaikan harga bahan baku, dan penurunan permintaan produk.

 

Selanjutnya ada saham MYOR, dimana perseroan membukukan kenaikan penjualan sebesar 3,1% YoY sepanjang 6M23 menjadi Rp14,8 triliun dipimpin oleh segmen Minuman Olahan dalam Kemasan yang mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 22,1% YoY. Dari sisi bottom line, laba bersih 6M23 berhasil meningkat 86,6% YoY menjadi Rp1,2 triliun sehingga NPM pun berhasil tercatat lebih tinggi yaitu 8,2%.

 

Sepanjang tahun ini, Perseroan akan melanjutkan strategi yang telah dijalankan seperti memastikan availability dari produk, melakukan promosi baik di televisi (berupa drama lokal atau Korea) maupun melalui media sosial seperti Instagram dan Tiktok. Selain itu, Perseroan memastikan akan ada peluncuran produk baru untuk beberapa kategori pada 4Q23 atau 1Q24 dan juga berencana untuk melakukan ekspansi ke Afrika dan Timur Tengah.

 

Kami memberikan rekomendasi BUY dengan TP sebesar Rp3.200/lembar. Adapun, risiko utama rekomendasi kami antara lain kenaikan harga bahan baku, daya beli konsumen, dan penurunan permintaan produk.

 

ERAA: Sepanjang 6M23, ERAA membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 23,5% YoY menjadi Rp28,9 triliun. Hampir semua segmen kompak mengalami pertumbuhan dengan segmen Aksesoris dan lain-lain memimpin pertumbuhan (+27,8% YoY). Laba bersih ERAA sepanjang 6M23 tercatat turun 9,6% YoY menjadi Rp458,7 miliar dikarenakan beban bunga yang meningkat 148,2% YoY. 

 

ERAA telah membuka 323 gerai baru sepanjang 6M23 antara lain secara rinci 292 gerai Erajaya Digital, 23 gerai Erajaya Active Lifestyle, 5 gerai untuk Erajaya Food & Nourishment, serta Erajaya Beauty & Wellness sebanyak 3 gerai. Adapun tahun ini ERAA menargetkan membuka 400 gerai baru untuk wilayah Indonesia, Malaysia dan Singapura.

 

Kami memberikan rekomendasi BUY dengan TP Rp600/saham. Adapun, risiko utama rekomendasi kami adalah: menurunnya daya beli konsumen, rendahnya antusiasme pada peluncuran produk baru, adanya perubahan kebiasaan belanja konsumen, dan depresiasi mata uang Rupiah.

 

MAPI: Pada 6M23, MAPI membukukan kenaikan penjualan sebesar 27,3% YoY menjadi Rp15,6 triliun dengan semua segmen kompak tumbuh. Laba bersih 6M23 tercatat turun 5,2% YoY menjadi Rp1,0 triliun. Namun, kami melihat sentimen positif masih tetap ada hingga 4Q23 karena biasanya terjadi lonjakan penjualan menjelang Natal dan Tahun Baru. Apalagi perseroan sendiri memiliki basis pelanggan yang kuat dengan fokus pada kalangan menengah ke atas.