EmitenNews.com - Menjelang tahun 2023, risiko gejolak ekonomi global seperti kenaikan harga komoditas, tensi geopolitik, serta normalisasi kebijakan moneter negara maju masih harus terus diwaspadai. Untuk itu pemerintah mendesain APBN 2023 dengan optimisme diiringi kewaspadaan yang tinggi.


Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa disrupsi dalam hal perubahan iklim, lingkungan digital, pandemi serta geopolitik membawa dinamika yang sangat besar dalam penyusunan APBN 2023. Untuk itu, APBN mempunyai fungsi yang sangat penting dan dapat menjawab tantangan ketika dunia mengalami perubahan.


“Sebelum pandemi disrupsi hanya selalu digital saja kita ngomongnya. Sekarang, disrupsinya bertumpuk-tumpuk, digital masih tetap, ditambah pandemi, ditambah climate change, ditambah perang. Jadi ini yang menyebabkan dinamikanya menjadi sangat besar. APBN 2023 tetap harus ditetapkan dengan asumsi yang bahkan menghadapi kondisi yang very dynamic,” jelas Menkeu dalam Seminar Bincang APBN 2023 pada Jumat (28/10).


Dengan ketidakpastian yang tinggi, postur APBN 2023 didisain untuk menjadi kuat menopang setiap sektor perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, menurut Menkeu, penting bagi APBN untuk memiliki postur yang dapat berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi dan distribusi pada kondisi yang terjadi saat ini.


Salah satu yang dapat dirasakan masyarakat adalah dari pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 3 kuartal terakhir yang sangat optimistis. APBN dibentuk dengan sifat flexible dan agile sehingga mampu untuk menghadapi kondisi yang berubah-ubah. Selanjutnya, APBN juga dapat menjadi instrumen stablilisasi untuk menyelamatkan perekonomian rakyat Indonesia.


Di akhir acara Kepala Badan Fiskal Febrio Kacaribu pun menyampaikan bahwa ekonomi akan berpeluang tumbuh cukup tinggi pada 2023. Pemerintah terus berupaya menjaga daya beli masyarakat dalam kondisi yang uncertainty. Apabila gejolak terjadi, pemerintah pastikan APBN akan menjalankan fungsinya sebagai shock absorber yang kuat agar masyarakat terlindungi dan APBN tetap sehat. Oleh karena itu, pada 2023 pemerintah akan tetap waspada dan optimis.(fj)