EmitenNews.com -PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) menutup semester III (Q3) tahun 2023 secara manis dengan memperkirakan membukukan pendapatan sebesar Rp1,3 Triliun pada bulan september. Pendapatan ini meningkat sebesar 42% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp943,7 miliar di semester ke III. 

 

Tak hanya peningkatan pada pendapatan, laba perseroan juga mengalami peningkatan dari Rp20,4 Miliar ditahun sebelumnya, menjadi Rp26 Miliar atau meningkat sebesar 28% pada semester III tahun 2023.

 

Peningkatan ini tak lepas dari penetrasi pasar yang dilakukan oleh perseroan untuk daerah – daerah jangkauan baru yang berjalan dengan baik, serta langkah ekspansi yang dilakukan oleh perseroan. 

 

Manajemen BUAH juga memperkirakan telah mencapai 74,39% dari penjualan yang ditargetkan oleh perseroan untuk tahun buku 2023,yakni sebesar Rp1,8 Triliun. Peningkatan laba perseroan juga diperkirakan telah mencapai 77,9% dari target laba yang ingin dicapai yaitu sebesar Rp33,5 Miliar pada tahun 2023.

 

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan oleh para shareholder sehingga kami bisa memperoleh hasil baik ini. Hasil ini tentunya belum membuat kami merasa puas karena BUAH masih memiliki target yang perlu dicapai di tahun 2023 ini. Namun kami Optimis melihat sentimen positif yang diberikan pasar  serta momentum hari raya di akhir tahun, kami dapat mencapai target yang diinginkan di penghujung tahun 2023. ” Ungkap Renny Lauren selaku Direktur Utama Segar Kumala Indonesia (BUAH) dalam keterangannya yang diterima EmitenNews, Kamis (26/10/2023).

 

Adapun pencapaian yang ditorehkan oleh BUAH tak lepas dari performa baik yang ditunjukan cabang – cabang baru yang telah dibuka oleh perseroan serta hubungan kuat yang dibangun dengan para supplier mancanegara untuk menghadirkan berbagai varian produk kepada masyarakat Indonesia.

 

Berdasarkan data per September, Segar Kumala Indonesia (BUAH) telah merealisasikan dana hasil penawaran Umumnya senilai Rp39.649.870.465 (Rp39,64 miliar). Adapun serapan terbesar pada pos operasional yang menyerap Rp33.142.718.151 (Rp33,14 miliar.

 

Sedangkan untuk capex terserap Rp6.607.152.314 (Rp6,50 miliar) untuk pembangunan gudang di Kota Banda Aceh, Kendari dan Palu dengan rincian pembangunan cold storage senilai Rp3.253.576.157 (Rp3,25 miliar), pembelian kendaraan pendingin Rp2.602.860.926 (Rp2,60 miliar) dan pembelian inventaris kantor di lokasi pembukaan cabang Rp650,71 miliar.

 

Maka dari itu, Segar Kumala (BUAH) yang meraih dana IPO senilai Rp77,60 miliar masih menyisakan dana hasil penawaran Umum Perdananya sebesar Rp34,19 miliar.