EmitenNews.com - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) bersama FPT IS Company Limited (FPT) resmi mendirikan perusahaan patungan bernama PT FPT Metrodata Indonesia (FMI).
Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk menangkap peluang pasar baru dengan fokus pada investasi riset dan pengembangan (research and development), pengembangan kekayaan intelektual, serta penyediaan layanan profesional tingkat tinggi.
Pada tahap awal, FMI akan memprioritaskan layanan keamanan siber, diikuti oleh layanan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan cloud GPU, serta pengembangan perangkat lunak.
"Kami menargetkan FMI menjadi perusahaan terkemuka di bidang keamanan siber dan transformasi AI di Indonesia, dengan target pendapatan bisnis sebesar USD100 juta dalam lima tahun kedepan," ungkap Presiden Direktur MTDL, Susanto Djaja, dalam keterangannya, Senin (23/9/2024).
Susanto menjelaskan, FMI siap menangkap permintaan pasar yang terus meningkat, sambil membantu perusahaan membangun kepercayaan yang diperlukan untuk berkembang di era ekonomi digital. Menurut laporan Frost & Sullivan, pasar keamanan siber sebagai layanan di Indonesia diperkirakan mencapai USD125 juta pada 2024, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata sekitar 20 persen.
Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya insiden keamanan siber di tingkat nasional, kekurangan sumber daya, serta regulasi pemerintah yang baru, termasuk penegakan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi yang mulai berlaku pada 2024.
Chairman FPT IS, Tran Dang Hoa, menambahkan bahwa joint venture ini membuka peluang besar untuk memperkuat strategi pertumbuhan kedua perusahaan. "Kami berkomitmen untuk berinvestasi bersama guna memastikan bahwa FMI akan menjadi pemimpin pasar keamanan siber dan transformasi AI, serta memberikan nilai tambah berdasarkan kekuatan teknologi di Indonesia dan Vietnam," ujarnya.
FMI juga akan membangun SOC Command Centre generasi terbaru yang akan memperluas layanan pemantauan dan meningkatkan skala operasional ke segmen perusahaan menengah. Dalam struktur kepemilikan joint venture ini, Metrodata Electronics memegang 60 persen saham, sedangkan FPT menguasai 40 persen. Untuk memimpin di bidang teknologi, Chief of Technology FMI akan ditunjuk dari tim FPT.
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M