EmitenNews.com—PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terus membuka rute penerbangan internasional jelang penutupan tahun 2022 yang tinggal menghitung hari. Teranyar, maskapai kebangggan Indonesia ini melayani kembali rute penerbangan Melbourne-Bali pada Jumat (9/12/2022). Sebelumnya juga, GIAA tercatat mulai menerbangi rute Seoul-Bali pada 4 Desember 2022 dan Jakarta-Melbourne pada 23 November lalu.

 

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan, selaras dengan langkah pemerintah yang tengah menargetkan kenaikan jumlah wisatawan mancanegara menuju Indonesia di tahun 2023, serta di tengah penambahan jumlah kapasitas produksi yang terus dilakukan oleh Garuda Indonesia, maka dengan adanya pengoperasian rute penerbangan Melbourne-Bali diharapkan mampu memperkuat berbagai rencana strategis pemerintah untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang memiliki nilai manfaat lebih bagi perekonomian masyarakat serta berdaya saing unggul sebagai pariwisata nasional di tengah ragam pariwisata Asia Tenggara.

 

"Kami berupaya memanfaatkan momentum pulihnya situasi pariwisata nasional saat ini untuk secara berkesinambungan mendukung tumbuhnya kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia, dengan mengakomodir kebutuhan ketersediaan layanan penerbangan yang menekankan layanan-layanan, seperti aksesibilitas penerbangan langsung, opsi jadwal keberangkatan yang semakin beragam, serta berbagai penawaran layanan dan fasilitas menarik lainnya agar dapat menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi pangsa pasar internasional untuk menjelajah Indonesia lebih luas lagi," jelas Irfan dalam keterangan resmi dikutip Senin (12/12/2022).

 

Adanya penambahan rute Indonesia-Australia itu, maka Garuda Indonesia saat ini memiliki 7 kali penerbangan pergi pulang (pp) setiap minggunya menuju Australia, yakni melalui rute Jakarta-Sydney pp (2x/minggu); Bali-Sydney pp (2x/minggu); Jakarta-Melbourne (2x/minggu); dan Bali-Melbourne pp (1x/minggu).

 

"Perluasan jaringan penerbangan Garuda Indonesia baik domestik maupun internasional secara bertahap akan kami implementasikan sebagai bentuk optimisme pemulihan kinerja Garuda Indonesia terutama di destinasi dengan trafik penerbangan yang tinggi menyusul permintaan pasar yang terus meningkat, dengan tujuan turut mampu berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia yang sehat dari aspek ekosistem pariwisata yang adaptif dan kompetitif," papar Irfan.