Musibah Longsor di Deli Serdang, Korban Tewas 9 Orang
Proses evakuasi korban banjir dan tanah longsor di Deli Serdang, Sumatera Utara. Dok. RMOL.
EmitenNews.com - Musibah akibat longsor, di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menelan korban sembilan orang. Proses evakuasi warga korban banjir dan tanah longsor terhambat karena sejumlah ruas jalan putus tertimbun material tanah bercampur bebatuan dan pohon tumbang.
"Ada dua korban terbaru dievakuasi hari ini, setelah tujuh korban meninggal lainnya ditemukan pada hari sebelumnya,” kata Kepala Polrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (28/11/2024).
Tim gabungan terdiri atas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Deli Serdang, Polda Sumut, Polrestabes Medan, dan Polsek Pancur Batu terus bekerja keras mengatasi keadaan di lapangan.
Baik melakukan evakuasi terhadap warga terjebak longsor maupun korban tertimbun longsor, dan pembersihan material longsor menggunakan alat berat.
Data Polrestabes Medan menyebutkan, hingga kini arus lalu lintas Medan-Berastagi belum bisa dilalui oleh kendaraan akibat tertutup material longsor di kawasan PDAM Tirtanadi, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (27/11).
"Seluruh korban jiwa sudah ditemukan, dan telah kita serahkan kepada keluarga masing-masing setelah dilengkapi dengan berita acara," ujar Gidion.
Direktur Lalu Lintas Polda Sumut Kombes Pol Muji Ediyanto mengatakan, arus lalu lintas dari Kota Medan menuju Kota Berastagi di Kabupaten Karo atau sebaliknya lumpuh total akibat ruas jalan tertutup longsor.
Peristiwa longsor tersebut karena terjadi hujan deras sejak Selasa (26/11/2024) dini hari, termasuk di kawasan Kecamatan Sibolangit.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Deli Serdang Agus Salim Pane dalam siaran daring bertajuk “Teropong Bencana” mengungkapkan, proses evakuasi warga korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara terhambat. Pasalnya, sejumlah ruas jalan putus tertimbun material tanah bercampur bebatuan dan pohon tumbang.
Ada lebih kurang 40.206 jiwa atau 9.233 kepala keluarga yang membutuhkan bantuan akibat terdampak bencana banjir pada 23 November 2024 dan tanah longsor pada 26 November 2024 itu.
Para korban merupakan warga dari sejumlah desa dalam wilayah 11 kecamatan terdampak di antaranya Kecamatan Namborame, Bangun Purba, Hamparan Perak, Labuan Deli, Batang Kuis, dan Sunggal.
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang sudah membuka posko pengungsian terpusat di sejumlah lokasi aman memanfaatkan bangunan sekolah dan rumah ibadah.
“Namun proses cukup terhambat karena terputusnya akses sejumlah jalan penghubung selintasan dengan Jalan Medan – Berastagi,” kata Agus Salim Pane dalam siaran daring bertajuk “Teropong Bencana” Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diikuti di Jakarta, Kamis.
Petugas gabungan yang bersiaga di lapangan sampai Kamis sore ini melaporkan sudah menyiagakan alat berat, namun pihaknya membutuhkan tambahan alat untuk mempercepat upaya pembersihan sehingga jalan bisa dilintasi kembali.
Selain alat berat BPBD Deli Serdang juga membutuhkan penambahan jumlah mobil operasional untuk mengangkut warga ke tempat pengungsian.
Penambahan ini secara khusus dibutuhkan di Kecamatan Sunggal yang dampaknya paling parah, di mana dilaporkan sebanyak empat rumah dan satu gereja rata dengan tanah akibat longsor.
BPBD Deli Serdang menyatakan dalam bencana ini ada dua orang dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian, sementara empat orang korban meninggal termasuk 18 orang luka-luka sudah dievakuasi dan dalam penanganan petugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adam Malik. ***
Related News
Presiden Minta Polri Hemat dan Efisien, Tingkatkan Profesionalisme
Para Ortu Waspadalah, Anak Usia Sekolah Salah Gunakan Obat Ketamin
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jakarta Pertimbangkan Imbau WFH
Jual 66 Bayi Sejak 2010, Dua Bidan di Yogya Ditangkap Polisi
Menteri ESDM: Kajian Skema Baru Penyaluran Subsidi Energi Rampung
Kasus Korupsi Timah, Vonis 4 Tahun Penjara Untuk Eks Kadis ESDM Babel