EmitenNews.com - PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) mencatatkan rugi bersih tahun 2021 senilai Rp818,11 miliar, atau memburuk dibandingkan tahun 2020 yang membukukan laba bersih senilai Rp128 juta.

 

Merujuk data laporan keuangan tahun 2021 telah audit PNBS yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/3/2022). Padahal, pendapatan setelah distribusi bagi hasil melonjak 208,1 persen menjadi Rp379,18 miliar. Hal itu ditopang pemangkasan untuk pemilik dana investasi sedalam 40,77 persen, yang tersisa Rp350,78 miliar.

 

Sedangkan pendapatan penyaluran dana tumbuh 1,9 persen meniadi Rp729,91 miliar. Bahkan, pendapatan dari bagi hasil turun 5,9 persen menjadi Rp565,77 miliar.

 

Sayangnya, perseroan mengalami beban operasional senilai Rp1,198 triliun, atau tertekan sedalam 915,2 persen dari posisi tahun 2020 yang hanya tercatat Rp118,5 miliar.

 

Akibatnya, emiten bank syariah grup Panin ini harus mengalami rugi bersih per saham Rp21,08, atau memburuk dibandingkan tahun 2020 yang membukukan laba per saham dasar sebesar Rp0,005.

 

Jika ditelisik, terdapat kerugian penurunan nilai aset keuangan yang membengkak 855 persen menjadi Rp955,2 miliar.

 

Sementara itu, pembiayaan musyarakah turun 3,8 persen menjadi Rp7,537 triliun. Adapun deposito turun 5,6 persen menjadi Rp6,7 triliun.