Bahkan, saat ini tiga mall Summarecon telah beroperasi penuh dan mendapatkan tingkat kunjungan yang tinggi atau hampir menyamai angka kunjungan pada masa sebelum pandemi Covid-19.

 

"Penjualan rumah di unit usaha Property Development juga berlangsung baik, sehingga perseroan sangat optimistis bisa mencatatkan kinerja yang lebih baik di tahun depan. Saat ini Summarecon tengah mengejar berbagai proyek yang masih dalam proses pembangunan, seperti Summarecon Villaggio Outlets-East Jakarta di Summarecon Emerald Karawang dan Summarecon Mall Bandung di kawasan Summarecon Bandung," papar Adrianto.

 

Sepanjang 2022, lanjut dia, unit bisnis Pengembangan Properti Summarecon mencatatkan angka pra penjualan sebesar Rp4,95 triliun dan penjualan rumah masih mendominasi sebesar 75 persen, kontribusi berasal dari delapan kota terpadu (township) yang sudah dikembangkan.

 

Unit bisnis Pengembangan Properti menyumbang pendapatan Rp3,53 triliun atau sebesar 62 persen dari total pendapatan. "Rumah masih mendominasi dengan porsi 50 persen dari total pendapatan pengembangan properti, dilanjutkan dengan penjualan bangunan komersial, tanah kavling, apartemen dan bangunan lainnya," ucap Adrianto.


Pada November 2022, SMRA meluncurkan proyek terbarunya, Summarecon Crown Gading yang menjadi kota terpadu ke-8. "Dalam hitungan jam, dua kluster yang ditawarkan bisa terjual mencapai 390 unit, dengan nilai pra penjualan mencapai Rp827 miliar".

 

Sementara itu, menurut Adrianto, pada unit bisnis Investasi dan Manajemen Properti di 2022 mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 61 persen (y-o-y) menjadi Rp1,48 triliun.

 

Sejauh ini pusat perbelanjaan yang tersebar di Jabodetabek masih menjadi penopang utama dari pendapatan berkelanjutan dalam unit bisnis ini. Kelapa Gading menghasikan pendapatan terbesar (46 persen), Serpong (33 persen) dan Bekasi (21 persen). "Prospek untuk pusat perbelanjaan juga masih akan terus membaik dengan terkendalinya Covid-19," kata Adrianto.