EmitenNews.com - Erajaya Swasembada (ERAA) per 31 Maret 2024 meraup penjualan bersih Rp16,64 triliun. Tumbuh 12 persen dari episode sama tahun lalu hanya Rp14,79 triliun. Beban pokok penjualan Rp14,81 triliun, bengkak dari Rp13,20 triliun. Laba kotor Rp1,83 triliun, surplus 15 persen dari Rp1,58 triliun. 

Beban penjualan dan distribusi Rp711,55 miliar, bengkak dari sebelumnya Rp627,15 miliar. Beban umum dan administrasi Rp662,56 miliar, naik dari Rp529,48 miliar. Pendapatan lainnya Rp84,74 miliar, naik dari Rp66,57 miliar. Beban lainnya Rp19,27 miliar, susut dari Rp24,24 miliar. 

Laba usaha Rp528,70 miliar, menanjak dari Rp469,26 miliar. Pendapatan keuangan Rp8,52 miliar, melejit dari Rp1,49 miliar. Biaya keuangan Rp148,97 miliar, bengkak dari Rp100,43 miliar. Bagian rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp8,43 miliar, bengkak dari Rp3,82 milia. 

Laba sebelum pajak penghasilan Rp379,81 miliar, naik tipis dari episode sama tahun lalu Rp366,49 miliar. Beban pajak penghasilan Rp105,92 miliar, susut dari posisi sama tahun sebelumnya Rp127,86 miliar. Laba periode berjalan Rp273,88 miliar, naik dari Rp238,63 miliar. Laba bersih Rp255,26 miliar, melejit 8,39 persen dari posisi sama tahun lalu Rp235,48 miliar. 

Total ekuitas terakumulasi senilai Rp8,41 triliun, melompat dari episode akhir tahun sebelumnya Rp8,13 triliun. Jumlah liabilitas tercatat Rp16,55 triliun, bengkak 34 persen dari edisi akhir tahun sebelumnya Rp12,31 triliun. Total aset terkumpul Rp24,96 triliun, melonjak 22 persen dari posisi akhir tahun 2023 senilai Rp20,44 triliun. (*)