Naik Tipis, Pendapatan Barito Pacific (BRPT) Kuartal III-2022 Capai USD2,33 Miliar

EmitenNews.com - PT Barito Pacific (BRPT) pada sembilan bulan pertama 2022 mencatat pendapatan USD2,337 miliar. Angka itu menanjak 3 persen dari posisi sama tahun lalu USD2,313 miliar. Lonjakan tipis pendapatan itu, membuat laba bersih perseroan hanya USD39 juta, dari periode sama tahun lalu dengan porsi laba bersih USD272 juta.
Presiden Direktur Barito Pacific, Agus Pangestu mengatakan, ketidakstabilan geopolitik, dan kebijakan Covid-19 ketat China menjadi faktor utama mempengaruhi kinerja perusahaan sembilan bulan pertama 2022. Tekanan margin petrokimia terjadi karena peningkatan harga bahan baku tidak diikuti kenaikan sebanding harga produk petrokimia.
”Kondisi itu, bukan berarti belum pernah terjadi sebelumnya, di mana kami telah bertahan dengan baik melewati volatilitas tinggi pada sektor petrokimia. Saat ini, kami memiliki ketahanan konsolidasi pilar jauh lebih kuat seiring kinerja stabil segmen energi," tutur Agus melalui keterangan resmi, Jumat (4/11).
Posisi EBITDA tercatat USD360 juta pada sembilan bulan pertama 2022, turun dari periode sama tahun lalu USD639 juta. Bisnis panas bumi milik perusahaan yaitu Star Energy, terus berkontribusi positif terhadap kinerja Barito Pacific. Itu ditunjukkan dengan pendapatan pada sembilan bulan pertama 2022 tumbuh 6,8 persen menjadi USD424 juta, dan EBITDA naik 7,2 persen secara year on year (YoY) menjadi USD354 juta.
”Tingkat operasi rata-rata pada ketiga aset tetap terjaga di atas 90 persen, dengan faktor intermitensi rendah menegaskan profil keandalan energi panas bumi tinggi," ucap Agus.
Perusahaan, juga berhasil menjaga neraca keuangan, dengan debt to capital 44 persen, dan net debt to equity 0.42x pada sembilan bulan pertama 2022. Bisnis petrokimia milik perusahaan, yaitu Chandra Asri mempertahankan kebijakan keuangan dengan likuiditas kuat, dan terus menerima dukungan dari pasar modal atas keberhasilan penyelesaian penerbitan obligasi Rp2 triliun. ”Lalu sukses stock split 1:4 untuk meningkatkan likuiditas saham,” tukas Agus. (*)
Related News

Waspada Penipuan Lebaran! BRI Bagikan Tips Cegah Kejahatan Siber

Chandra Asri (TPIA) & Glencore Rampungkan Akuisisi Shell di Singapura

Lebaran Praktis! Transaksi QRIS Makin Nyaman dengan BRImo

Tumbuh Minimalis, GJTL 2024 Raup Laba Rp1,18 Triliun

Surplus 22 Persen, TRIS 2024 Kemas Laba Bersih Rp82,90 Miliar

Laba dan Pendapatan Positif, Ini Kinerja MTDL 2024