EmitenNews - Data inflasi AS yang diprediksi naik ke 1.7 persen yoy di Februari 2021, dari 1.4 persen yoy di Januari 2021, diperkirakan bakal menjadi fokus perhatian pasar. Kenaikan ini berpotensi mempengaruhi ekspektasi pelaku pasar terhadap hasil Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed Rabu (17/3) pekan depan.


IHSG ditutup menguat signifikan 1.05 persen di level 6264.68 pada 10 Maret 2021. Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan technical rebound ke kisaran level 6275-6300 pada perdagangan Jumat (12/3).


Secara teknikal, rebound pada perdagangan Rabu (10/3) lalu, mendorong terbentuknya golden cross di oversold area pada indikator stochastic RSI. Disamping itu, investor asing juga mencatatkan pembelian bersih pertama sejak 4 Maret 2021.


Selain inflasi di AS, menurut Valdy, pelaku pasar akan lebih dulu merespon European Central Bank (ECB) interest rate decision untuk bulan Februari (11/3).


"Di dalam negeri, perkembangan upaya vaksinasi Covid-19 akan kembali menjadi fokus pelaku pasar menyusul kedatangan 1.1 juta dosis vaksin COVID-19 dari AstraZeneca Senin (8/3) kemarin," sambungnya.


Riset teknikal Binaartha Sekuritas, berdasarkan rasio fibonacci, support-resistance berada pada kisaran 6179.13 hingga 6351.18. Berdasarkan indikator, MACD membentuk pola dead cross di area positif.


"Stochastic dan RSI berada di area netral. Meskipun demikian, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," kata analis saham Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama.


Mempertimbangkan sentimen tersebut Phintraco merekomendasikan sejumlah saham yang dapat menjadi pertimbangan investor untuk perdagangan akhir pekan ini. Antara lain potensi penguatan lanjutan pada BSDE, CTRA dan SMRA, saham-saham bank (BBCA, BBRI, BBTN dan BMRI), juga INDF, TBIG dan TLKM.


Sedangkan Binaartha memasukkan ADRO, BBCA, GGRM, ICBP, PNBM dan TBIG yang pergerakan harganya masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.(*)