EmitenNews.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto baru akan resmi dilantik 24 Oktober 2024 mendatang. Tapi bursa nama orang-orang yang dinominasikan untuk duduk dalam kabinetnya mulai bermunculan. Salah satunya adalah Ketua Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa yang diproyeksikan berpeluang mengisi pos menteri keuangan.


Tokoh Alumni Institute Teknologi Bandung (ITB) Hendry Harmen pada Senin (29/7/2024) mengakui bahwa dirinya sudah mendengar sejumlah nama yang berpeluang menjadi kandidat Menkeu.


Menurut Hendry, Purbaya Yudhi Sadewa adalah salah satu sosok yang tepat untuk menjabat Menkeu di pemerintahan Prabowo-Gibran.


Hendry Harmen, yang sempat menjadi Ketua Alumni ITB DKI Jakarta 2009-2015, menilai sosok Menkeu harus memiliki latar belakang yang tidak biasa biasa saja, memiliki knowledge serta mumpuni mengelola APBN, dapat bekerja sama dengan otoritas moneter, mengendalikan inflasi serta memacu pertumbuhan.


"Sosok Purbaya sangat tepat diajukan jadi menkeu, beliau pernah jadi direktur di Danareksa jadi paham makro serta korporasi, pernah di Kemaritiman, di Kemenkoperekonomian, hingga sekarang jadi Ketua Dekom LPS," ujar Harmen seperti dilansir Info Publik.


"Ingat beliau itu seorang pemikir/ilmuwan dengan latar belakang pendidikan sarjana Teknik Elektro ITB, sangat memahami soal soal yang berkaitan dengan pemodelan matematik dalam mengatasi masalah ekonomi mikro maupun makro. Pemodelan matematik adalah salah satu metoda untuk menggambarkan situasi terkini dan proyeksi situasi ke depan ekonomi nasional dengan cara pemecahan soal soal secara matematik dan numerik," tutur Harmen.


Harmen mengatakan, dengan menyelesaikan pendidikan Master dan Doktornya di bidang ekonomi di Purdue University, Indiana USA, makin menambah kemampuan Purbaya dalam memahami persoalan ekonomi nasional.


"Purbaya sangat mampu merumuskan jalan keluar persoalan rumit perekonomian nasional dengan tepat, logik, dan terukur melalui pemodelan ekonomi yang sangat beliau kuasai. Menkeu kabinet mendatang adalah menkeu yang tidak bisa dipengaruhi oleh pihak manapun kecuali presidennya sendiri" tambah Harmen.


Purbaya Yudhi Sadewa diangkat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 58/M Tahun 2020 tanggal 3 September 2020 serta satu satunya petinggi di LPS yang dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Sebelum menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya sempat menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Mei 2018-September 2020)


Purbaya adalah Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Juli 2016 – Mei 2018), Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (November 2015-Juli 2016)


Jabatan lain yang lernah diemban Pyrbaya adalah Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (April 2015-September 2015), Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kement]erian Koordinator Bidang Perekonomian (2010-2014)


Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010-2014), Wakil Ketua Satgas Penanganan dan Penyelesaian Kasus (Debottlenecking), yang lebih dikenal dengan “Pokja IV”, di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Juni 2016-sekarang)


Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (2016-sekarang) dan Anggota Indonesia Economic Forum (2015-sekarang).


Purbaya yang sebelumnya sebagai Chief Economist Danareksa Research Institute (Juli 2005-Maret 2013) hanya fokus pada tugas tugasnya sebagai Ketua Dekom LPS Hingga 2025 mendatang.


Harmen meyakini Purbaya akan mampu membantu dan menjalankan kebijakan Presiden Prabowo khususnya yang menjadi tanggung jawab Kementerian Keuangan.


"Semua nama-nama yang mengemuka termasuk Purbaya jika dipilih sebagai Menkeu adalah putra putra terbaik, kami sebagai pengamat/ahli adalah rakyat yang hanya bisa menyuarakan sosok terbaik itu melalui media" tambah Ketua Alumni ITB DKI Jakarta 2009-2015 Hendry Harmen.