EmitenNews.com -Naomi Osaka berhasil dinobatkan sebagai atlet paling laris di dunia pada tahun 2019. Pencapaian petenis 23 tahun menjadi luar biasa karena peringkat tersebut biasa didominasi oleh laki-laki seperti Cristiano Ronaldo (sepakbola), Lebron James (basket), Usain Bolt (pelari), dan Roger Federer (petenis). Superstar secara historis hampir selalu diisi oleh laki-laki dan mereka memiliki gaji fantastis.


Awal karir hingga raih Grand Slam

Resep sempurna untuk atlet yang bisa dipasarkan saat ini adalah sang atlet harus meraih kesuksesan. Capaian demi capaian berkelanjutan dalam olahraga mendatangkan peluang pemasaran, sponsor, dan akhirnya uang. Naomi Osaka pertama kali memulai jejaknya ketika dia mengalahkan idola masa kecilnya Serena Williams di final US Open pada tahun 2018. Osaka mengalahkan petenis wanita terhebat sepanjang masa untuk memenangkan grand slam pertama pada usia 20 tahun.


Sekarang, Naomi Osaka memiliki empat gelar Grand Slam atas namanya, menambah US Open pada tahun 2018 dan 2020, dan kemenangannya di Australia Open pada 2019. Januari lalu, Osaka mengalahkan Jennifer Brady untuk mengunci Grand Slam keempatnya di ajang Australia Open 2021 dan memastikan dirinya tidak pernah kalah di final. Walau saat ini juara Australia Open ini menduduki peringkat kedua dunia, dirinya pernah menduduki peringkat 1 dunia pada usia 21 tahun.


Karakter unik dan berbeda dari atlet lain

Selain kesuksesan di usia yang sangat muda, kepribadiannya memainkan peran penting untuk daya jualnya dan membedakannya dari atlet lain. "Tidur .. Aku bukan orang yang sosial seperti itu .... Mungkin aku bermain video game .. Aku tidak tahu," jawab Osaka ketika ditanya bagaimana dia akan merayakan gelar grand slam pertamanya. Walau pembawaannya tidak seperti atlet superstar kebanyakan yang percaya diri, namun kombinasi ketenangan dengan selera humor yang tinggi membuat Naomi Osaka sangat cocok dan autentik bagi para penggemar.


Satu kejadian unik terjadi ketika babak ketiga Austaria Open 2021. Mulanya, kupu-kupu hinggap di kaki Osaka, kemudian dengan hati-hati pemain berdarah Haiti membawa serangga pemakan nektar ini di tangannya ke pinggir lapangan. Namun, kupu-kupu tidak mau meninggalkan Osaka.Setelahnya kupu-kupu itu hinggap di hidung Naomi Osaka kemudian pergi dari lapangan.


Menjadi magnet pasar global lewat gender dan tanah kelahiran orang tua

Naomi Osaka juga mendapat dukungan dari tanah kelahiran orang tuanya. Ayah Osaka merupakan warga negara Haiti, sementara ibunya kebangsaan Jepang. Osaka lahir di Jepang hingga berusia 3 tahun, sebelum pindah ke Amerika Serikat.  Dua dari tiga pasar besar ekonomi dunia, yaitu Amerika Serikat dan Jepang menarik magnet Naomi Osaka. Petenis wanita ranking dua dunia memiliki kewarganegaraan ganda saat tumbuh dewasa kemudian membuat pilihan untuk mewakili Jepang menjelang Olimpiade Tokyo 2021. Keputusannya telah memicu tingkat kegembiraan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kalangan publik Jepang.


Pasar pakaian olahraga wanita diperkirakan akan tumbuh pesat di tahun-tahun mendatang - dan memiliki margin yang lebih baik. Penawaran Adidas dan Nike untuk Naomi Osaka juga dipicu karena kedua merek bersaing untuk konsumen wanita.  Persaingan dua brand terbesar olahraga untuk mendapatkan lebih banyak uang ketika mereka menjual produk wanita dan ingin memiliki brand ambassador wanita yang berpengaruh berakhir dengan kemitraan Naomi Osaka dengan Nike yang diumumkan pada tahun 2019.


Nike selalu mewajibkan para pemain tenisnya untuk mengenakan perlengkapan brand dari ujung kepala sampai ujung kaki, tanpa ada logo lain yang ditempel di kemeja atau topi mereka. Ini adalah aset menguntungkan bagi brand karena kamera fokus pada pemain saat mereka melakukan serve atau bersiap untuk pengembalian selama jalannya pertandingan. Nike tidak pernah memberikan pengecualian untuk pemain tenis mereka untuk memasang brand lain pada seragam. Satu-satunya pengecualian  adalah Li Na dari China; Naomi Osaka menjadi yang kedua, berkat pengaruh besar-besaran dengan Sharapova dan Williams menuju pensiun dan negosiasi terampil oleh manajemennya dari IMG.


Naomi Osaka dan manajemennya segera menggunakan kesempatan itu dengan menandatangani kesepakatan dengan MasterCard. Petenis 23 tahun juga akan memiliki logo Nike dan signature sendiri mulai tahun 2020.


Mulai merambah ke dunia bisnis dan investasi 

Atlet tradisional sering menunggu hingga larut dalam karir mereka atau bahkan pensiun untuk memulai babak selanjutnya. Tetapi bintang global seperti Kobe Bryant, LeBron James dan Roger Federer membalikkan tren itu, berinvestasi dan meluncurkan bisnis sambil tetap berada di puncaknya.


Naomi Osaka mengambil contoh dari Kobe Bryant. Selain menjadi ikon olahraga global, Kobe Bryant memiliki firma modal ventura sendiri dan cukup ahli dalam menginvestasikan uangnya. "Saya ingin menaruh minat pada bisnis saya sekarang dan tidak menunggu sampai akhir karir saya. Kobe adalah salah satu yang terbaik untuk belajar dalam banyak hal," ujar Osaka.


Kobe Bryant yang memperkenalkan Naomi Osaka ke BodyArmor, di mana Kobe adalah 10% pemegang saham untuk BodyArmor. Selain BodyArmor, dua perusahaan yang berkembang pesat mengumumkan kemitraan dengan Naomi Osaka pada tahun 2019, yaitu Hyperice dan Muzik. Kesepakatan tersebut tidak akan mencapai tingkat pendapatan dukungannya, tetapi dia menerima saham ekuitas di ketiga startup tersebut.


"Saya sangat tertarik melihat bisnis muda tumbuh dan menambah nilai pada proses itu," katanya kepada Forbes pada 2019. Pada Januari 2021, Naomi Osaka melebarkan investasinya ke ranah sepakbola dengan menjadi salah satu pemilik klub sepakbola wanita asal Amerika Serikat, North Carolina Courage FC yang berkompetisi di National Women’s Soccer League (NWSL). "Investasi saya di North Carolina Courage jauh lebih dari sekadar menjadi pemilik tim. Ini adalah investasi pada para perempuan luar biasa yang menjadi panutan dan pemimpin di bidangnya dan menjadi inspirasi bagi semua atlet wanita muda," ungkapnya.