Negosiasi Jalan Terus, Garuda (GIAA) Targetkan 3,3 Juta Penumpang di Akhir Tahun

EmitenNews.com - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyampaikan sehubungan dengan langkah perbaikan dimana perseroan telah menandatangani code sharing dengan Emirates, dapat disampaikan bahwa hal tersebut sesuai dengan lingkup MoU yang ditandatangani Perseroan dan Emirates pada tanggal 3 November 2021 di Dubai.
Sesuai dengan rencana bisnis Perseroan dimana Perseroan akan berfokus pada rute domestik, maka untuk rute internasional Perseroan salah satunya dilakukan melalui kerjasama dengan Emirates untuk penerbangan rute-rute internasional. Adapun rute internasional yang diterbangkan oleh Perseroan merupakan selective routes yang dapat mengkontribusikan profitability yang baik bagi Perseroan.
Perseroan menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU dengan Emirates (EK) pada tanggal 3 November 2021 dengan ruang lingkup kerja sama antara lain berupa codeshare pada beberapa penerbangan dengan rute internasional dari Dubai dan beberapa rute domestik. Selain itu juga terdapat potensi pengembangan kerjasama antara lain dalam bidang Ground Handling, Maintenance, Repair & Overhaul (MRO), Cargo Cooperation, Frequent Flyer Program serta potensi pengembangan strategic partnership lainnya, tulis manajemen GIAA kepada BEI, Selasa (16/11/2021).
Perseroan saat ini telah merampungkan penyusunan proposal restrukturisasi dengan berkoordinasi dengan beberapa konsultan pendukung restrukturisasi, dan dalam waktu dekat akan segera menyampaikan proposal restrukturisasi tersebut kepada para kreditur.
Saat ini Garuda dengan dukungan dari Pemerintah melalui Kementerian BUMN dan dengan support dari beberapa konsultan pendukung, saat ini tengah menyusun proses restrukturisasi baik dari sisi keuangan maupun operasional. Bahwa aspek-aspek yang akan dioptimalkan dalam proses penyelamatan Perseroan mencakup namun tidak terbatas pada restrukturisasi melalui in-court settlement maupun out of court settlement melalui negosiasi dengan kreditur, serta langkah-langkah strategis seperti optimalisasi rute penerbangan, simplifikasi tipe/jenis pesawat untuk mengurangi biaya serta kompleksitas maintenance, melakukan negosiasi ulang kontrak pesawat untuk menerapkan skema power by the hour dan market lease rate, meningkatkan kontribusi kargo serta meningkatkan pendapatan ancillary business.
Adapun terkait Garuda Indonesia bakal tutup 97 Rute pada 2022, dapat kami sampaikan bahwa sejalan dengan proses restrukturisasi yang ditempuh, Perseroan akan mengoptimalisasi rute penerbangan dengan berfokus pada rute domestik. Adapun rute internasional yang diterbangkan oleh Perseroan merupakan selective routes yang dianggap dapat mengkontribusikan profitability yang baik bagi Perseroan.
Negosiasi dan Hasil Kesepakatan dengan para kreditur yang telah berhasil dilakukan antara lain Penangguhan pokok dan bunga oleh kreditur perbankan. Restrukturisasi utang tertunggak selama 2020 yang dibayarkan dengan cicilan balloon payment sampai dengan 2023 oleh kreditur bisnis. Terkait dengan KIK EBA, telah dilakukan penangguhan sebagian kewajiban pembagian pendapatan penjualan tiket ke-36 s/d 3 Desember 2021 atau tanggal yang disesuaikan kemudian dengan Manajer Investasi (MMI).
Terkait dengan SUKUK, telah dilakukan perpanjangan waktu jatuh tempo s/d 3 Juni 2022 dan penangguhan pembayaran jumlah pembagian berkala yang jatuh tempo pada tanggal 17 Juni 2021 sebesar USD 14 juta sampai dengan waktu yang akan disepakati, bersamaan dengan persetujuan rencana restrukturisasi. Terkait dengan EDC, telah dilakukan penangguhan pokok dan bunga periode Juni 2020 sampai dengan waktu yang akan disepakati, bersamaan dengan persetujuan rencana restrukturisasi.
Perseroan terus melakukan komunikasi intensif serta negosiasi kepada kreditur dan Lessor. Khusus untuk Lessor, negosiasi dilakukan guna mencapai kesepakatan mengenai restrukturisasi biaya sewa dengan skema PBH seperti yang telah didiskusikan. Lebih lanjut dengan para kreditur lainnya, Perseroan saat ini dalam proses pemaparan initial proposal restrukturisasi secara bertahap dan berdiskusi lebih lanjut guna memperoleh kesepakatan.
Related News

Emiten Prajogo Pangestu (PTRO) Ada Kejutan Baru

BNI (BBNI) Ungkap Kenaikan Transaksi Nasabah Premium

Prodia (PRDA) Jadwalkan Pembagian Dividen Rp172,9 per Saham

TPIA Milik Prajogo Siapkan Dana Jumbo Buat Investasi Ini

DKHH Milik Keluarga Wapres 1983-1988 IPO, Valuasinya Menarik!

AMMN Milik Agoes Projo dan Koleganya Rugi USD138 Juta di Q1-2025