EmitenNews.com -PT Esta Indonesia Tbk (NEST) semakin agresif memperkuat fundamental bisnis pasca pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). NEST menyiapkan katalis pertumbuhan dengan menambah 100 swiftlet farming (rumah walet) produktif yang akan direalisasikan secara bertahap mulai tahun depan. Strategi ini diyakini bisa mendorong perolehan laba sekitar 2-3 kali lipat, menambah aset, meningkatkan nilai buku secara signifikan dan membuka ruang penurunan rasio price to book value (PBV).

Menurut Direktur Utama NEST, Hoo Anton Siswanto, rencana akusisi tersebut menjadi bagian dari strategi penguatan fundamental dan valuasi NEST melalui pengembangan integrasi vertikal di industri sarang walet. Penambahan rumah walet diposisikan sebagai instrumen untuk meningkatkan visibilitas pendapatan, kualitas laba dan daya tarik saham perseroan.

Lebih lanjut anton menegaskan, perseroan akan mengakuisisi rumah walet yang sudah beroperasi dan berproduksi, sehingga swiftlet farming ini bisa secara cepat berkontribusi terhadap kinerja keuangan NEST.

“Penambahan 100 rumah walet produktif ini kami desain sebagai mesin pertumbuhan laba, karena aset yang diakuisisi sudah menghasilkan. Kontribusi ke pendapatan dan laba juga bisa diperoleh secara cepat. Potensi kenaikan laba bisa sekitar 2-3 kali lipat, sekaligus memperkuat neraca dan meningkatkan valuasi saham NEST,” ujar Anton dalam keterangannya, Senin (22/12/2025).

Pada sisi operasional, karakter usaha rumah walet yang memiliki tingkat margin tinggi membuat penambahan swiftlet farming ini bukan sekadar meningkatkan pasokan, tetapi juga berpotensi menumbuhkan margin perusahaan secara signifikan dan berkelanjutan.

Sementara itu di sisi neraca, akuisisi rumah walet yang berharga hingga ratusan miliar rupiah bisa mendongkrak total aset NEST dan mendorong peningkatan nilai buku secara material, sehingga berimplikasi pada penurunan rasio PBV maupun membuka ruang peningkatan valuasi saham.

Sebagai alternatif strategi permodalan, NEST membuka ruang inbreng aset rumah walet oleh pemilik perseroan dalam upaya mempercepat penguatan sektor hulu secara efisien tanpa tekanan belanja modal secara agresif. Strategi ini ditopang rekam jejak Anton yang sudah berkecimpung di industri sarang burung walet sejak 1993.

Eksistensi Anton dengan pengalaman panjang tersebut menjadi fondasi utama dalam pengembangan model bisnis NEST yang bertumpu pada penguasaan teknis, kekuatan jaringan dan manajemen budidaya sarang walet. Selama lebih dari tiga dekade, Anton mengelola ratusan lokasi swiftlet farming di berbagai wilayah, sehingga keahlian dalam pemilihan lokasi dan pengelolaan populasi walet menjadi aset strategis dalam bisnis perseroan.

Selama lebih dari tiga dekade, ia telah mengembangkan dan mengelola ratusan lokasi budidaya walet di berbagai wilayah Indonesia. Keahlian dalam pemilihan lokasi, pembangunan rumah walet, hingga pengelolaan populasi dan panen menjadi aset strategis yang kini diintegrasikan ke dalam strategi korporasi NEST sebagai perusahaan terbuka. Perjalanan bisnis perseroan juga tercermin dari ekspansi fasilitas pengolahan dan ekspor.

Jika pada awal 2000-an operasional masih dijalankan dengan puluhan tenaga kerja, saat ini NEST telah berkembang menjadi perusahaan dengan ribuan karyawan yang tersebar di berbagai lini operasional, seiring meningkatnya permintaan pasar global.

Pertumbuhan tersebut mencerminkan komitmen jangka panjang perseroan. NEST diposisikan sebagai bisnis yang terus dikembangkan secara berkelanjutan, dengan keterikatan historis, emosional, dan strategis yang kuat dari pemilik terhadap industri sarang burung walet.

Dengan penambahan rumah walet produktif secara bertahap mulai 2026, dukungan aset bernilai tinggi, serta karakter usaha bermargin tinggi, NEST membangun landasan investasi berbasis penguatan neraca dan pertumbuhan laba berkelanjutan, seiring meningkatnya permintaan global terhadap sarang walet berkualitas.