EmitenNews.com -BUMN perbankan syariah terbesar di Indonesia, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) terus berupaya melakukan pengembangan bisnisnya, saat ini perseroan tengah melihat potensi besar Arab Saudi sebagai lokasi pembukaan cabang internasional berikutnya. Namun, BSI masih mendalami rencana tersebut.

 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pembukaan cabang BSI di Arab Saudi potensial, mengingat banyaknya jumlah jemaah haji dan umrah asal Indonesia yang terus meningkat tiap tahunnya.

 

Hery menambahkan, negara Timur Tengah, seperti Saudi dianggap cocok dengan segmentasi dan kriteria perusahaan, yang mengedepankan aspek syariah. Meski begitu, BSI masih menimbang-nimbang visibilitas wacana ini.

 

"Next stepnya bisa ke negara lain, misalnya saudi, tapi ini belum masuk ke rencana kerja perusahaan ya, kami masih mendalami regulasi dan mempersiapkan visibility tadi," ungkap Hery di Konferensi Pers paparan kinerja BSI, yang dilakukan virtual, pada Kamis, (27/4/2023).

 

Sebelumnya, BSI melakukan Grand Launching untuk kantor perwakilan BSI di pusat keuangan internasional Dubai, United Arab Emirates (UAE). Dalam peluncuran kantor perwakilan ini, dilakukan juga penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara stakeholder Indonesia dan perwakilan Dubai, pada Jumat (13/5/2022).

 

Kini, BSI tengah mengupayakan pembukaan kantor cabang penuh atau full branch di Dubai, agar segi bisnisnya berjalan optimal. "Next stepnya adalah full licese untuk cabang penuh di dubai. Kini, kita masih berkoordinasi dengan regulator, terkait data, kalau diminta itu kita penuhi. Semoga di 2023 sudah dapat lisensi ini," pungkasnya.

 

Hery meminta waktu untuk pihaknya fokus merealisasikan cabang penuh di Dubai hingga terlihat perkembangan bisnisnya.

 

"Berikan kami waktu fokus ke Dubai sampai keliatan traction baru kita mikir ke negara lain. karena percuma kalo buka lagi tapi tidak optimal. ini akan jadi beban," tutupnya.

 

Sebelumnya dikabarkan, Pemilihan Dubai dilakukan berdasarkan besarnya diaspora Indonesia yang berada di sana. Diperkirakan sekitar 1 juta lebih orang Indonesia yang tinggal dan bekerja di kawasan Timur Tengah, dimana Arab Saudi memiliki penduduk Indonesia terbanyak berjumlah 960.000 jiwa, diikuti orang diikuti oleh UEA dengan 45.000 jiwa.