EmitenNews.com—Perusahaan perkebunan sawit yang memiliki tanaman dalam masa produktif, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) sepanjang tiga bulan pertama tahun 2022 mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat Rp989,65 miliar melonjak 468,38 persen dari laba Rp174,11 miliar di periode sama tahun sebelumnya.

 

Berdasarkan data laporan keuangan SSMS yang diterbitkan, Kamis (30/6/2022) perseroan mencatatkan pendapatan yang sangat tinggi, sebesar Rp2,18 triliun hingga periode 31 Maret 2022 melonjak 100,29 persen dari pendapatan Rp1,08 triliun di periode yang sama tahun 2021.

 

Sehingga per kuartal I-2022 laba bruto SSMS naik 158,79 persen menjadi Rp1,27 triliun dari laba bruto yang hanya Rp493,99 miliar di kuartal I-2021. 

 

Catatan penting lainnya adalah SSMS berhasil membukukan keuntungan atas nilai wajar aset biologis sebesar Rp213,96 miliar atau naik 727,59 persen dari sebelumnya hanya Rp25,85 miliar. Capaian itu membuat laba usaha diraih sebesar Rp1,31 triliun melonjak 263,57 persen dari laba usaha Rp361,74 miliar tahun sebelumnya.

 

Perseroan juga sukses membukukan pendapatan keuangan senilai Rp69,96 miliar naik 71,89 persen dari keuntungan keuangan periode sama tahun sebelumnya Rp40,71 miliar. Lalu ada juga bagian dari keuntungan atas entitas asosiasi sebesar Rp15,85 miliar dimana pos ini sebelumnya adalah kerugian senilai Rp13,70 miliar.

 

Sehingga laba sebelum pajak di kuartal I-2022 tercatat Rp1,27 triliun naik 405,69 persen dari laba sebelum pajak Rp251,43 miliar tahun sebelumnya.

 

Seiring dengan kinerja SSMS yang sangat baik ini. Kewajiban pajak yang ditunaikan SSMS per tiga bulan pertama tahun 2022 senilai Rp274,87 miliar naik signifikan 264,57 persen dari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp75,39 miliar.

 

Torehan positif diatas membuat laba per saham dasar emiten sawit ini terbang jadi Rp103,90 jauh jika dibandingkan dengan kuartal I-2021 yang hanya Rp18,28 per saham.

 

Total aset perseroan juga mengalami pertumbuhan positif mencapai Rp14,68 triliun hingga periode 31 Maret 2022 naik 6,02 persen dari total aset Rp13,85 triliun pada periode 31 Desember 2021.