NICK Berbalik Untung Rp83M di Kuartal III, Ini Pemicunya
Manajemen NICK ketika menggelar paparan kinerja.
EmitenNews.com - PT Charnic Capital Tbk (NICK) mencatat lonjakan kinerja di kuartal III-2025. Emiten jasa investasi ini membukukan laba bersih Rp83,37 miliar, berbalik tajam dari posisi rugi Rp19,42 miliar pada periode yang sama tahun lalu atau naik sebesar 529% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Dalam laporan keunagan yang diterbitkan Senin (27/10) disebutkan lonjakan laba tersebut didorong terutama oleh pendapatan investasi portofolio efek yang berbalik positif menjadi Rp93,36 miliar dari sebelumnya rugi Rp19,85 miliar di kuartal III-2024. Selain itu, pendapatan sewa meningkat 31% yoy menjadi Rp1,61 miliar dari Rp1,23 miliar, sementara pendapatan dividen naik 10% menjadi Rp2,51 miliar. Perseroan juga mulai mencatat penjualan baru sebesar Rp4,73 miliar tahun ini.
Secara total, pendapatan usaha Charnic Capital melesat drastis menjadi Rp102,21 miliar, dibandingkan kerugian Rp16,34 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi efisiensi, beban usaha turun 11,5% yoy menjadi Rp2,86 miliar dari Rp3,24 miliar. Perusahaan juga berhasil menekan beban pajak dan meningkatkan efisiensi operasional di hampir seluruh lini bisnis.
Dengan demikian, laba usaha tercatat Rp75,95 miliar, membalikkan posisi rugi Rp19,57 miliar pada 2024. Ditambah keuntungan selisih kurs sebesar Rp4,88 miliar serta pendapatan keuangan Rp2,55 miliar, laba sebelum pajak mencapai Rp83,37 miliar.
Dari sisi neraca, total aset perseroan tumbuh 42,3% menjadi Rp292,48 miliar per 30 September 2025 dibandingkan Rp205,61 miliar pada akhir 2024. Aset lancar naik signifikan 42,7% menjadi Rp267,25 miliar, didorong oleh peningkatan kas dan setara kas sebesar 75% menjadi Rp160,61 miliar.
Di sisi ekuitas, modal sendiri melonjak 40,7% menjadi Rp286,30 miliar dari Rp203,49 miliar pada akhir tahun sebelumnya. Sementara itu, total liabilitas hanya meningkat moderat menjadi Rp6,18 miliar, menunjukkan struktur keuangan yang tetap solid dengan rasio utang terhadap ekuitas (DER) sangat rendah, sekitar 0,02x.
Kinerja impresif ini juga tercermin pada laba per saham dasar yang melesat menjadi Rp128,04 per saham, dibandingkan rugi Rp29,83 per saham pada periode sama tahun lalu.
Pada perdagangan hari ini Senin (27/10) saham DRMA naik 1,67 persen ke level Rp1.215 per saham.
Dalam sebulan, naik 2,5 persen dari Rp1.185 pada 29 September 2025. Dalam enam bulan naik 72,3 persen dari harga Rp705 pada 28 April 2025. Sepanjang 2025 naik 88,3 persen dari Rp645 pada awal tahun.
Related News
KOKA Sebut Pasca Akuisisi Chen Liwei Bakal Penerima Manfaat Akhir
IPO PJHB Disebut Bernuansa Keluarga, Ada Konglo?
Bank Mandiri (BMRI) Catat Kredit Tumbuh 11% di Kuartal III-2025
KINO Suntik Modal Anak Usaha Bidang Skincare Rp20,3M
SOFA Sebut Pengendali Baru Caplok Harga Diskon, Ini Alasannya
RAJA Milik Hapsoro ARB Beruntun Pasca ATH, Manajemen Beber Alasannya





