Nilai Investasi Rp18,87 T, KRAS Gandeng BUMN Baja China Kembangkan Steel Long Product
EmitenNews.com -PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) resmi menyepakati kerjasama investasi dengan BUMN baja asal China, Baowu Group Zhongnan. Estimasi nilai investasi yang diperlukan mencapai USD1,2 miliar atau setara Rp18,87 triliun.
Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan, kolaborasi tersebut terkait reaktivasi fasilitas hulu Iron and Steel Making (ISM) untuk mengembangkan steel long product.
"Pada pelaksanaan kerja sama tahap pertama untuk kapasitas 2 juta ton baja per tahun ini adalah sebesar USD1,2 miliar," ujar Purwono, Selasa (17/10/2023).
Baowu Group Zhongnan adalah perusahaan baja BUMN milik China dengan kapasitas 21 juta ton per tahun dan terafiliasi dengan Baowu Group. Perusahaan baja terbesar peringkat satu di dunia dengan total kapasitas produksi mencapai 132 juta ton per tahun.
Baowu Group Zhongnan akan memberikan dukungan kepada emiten bersandi saham KRAS berupa pendanaan, sumber daya manusia (SDM), teknologi, hingga akses supply chain.
Melalui kolaborasi itu, kedua entitas akan mengembangkan steel long product yang dimulai dari hulu, dimana dilakukan produksi baja billet dan pengembangan hilir rolling mill dalam bentuk wire rod mill pada tahap pertama.
Selain itu fasilitas manufaktur baja akan dibangun secara otomatis, cerdas, dan ramah lingkungan dengan memperkenalkan teknologi dan peralatan baru untuk membangun ekosistem baja dan mendorong perkembangan pesat industri baja di Indonesia.
"Untuk tahap pertama, akan dibangun pabrik dengan kapasitas 2,0 juta ton per tahun dan bisa ditingkatkan kapasitasnya di masa depan sampai dengan 4.0 juta per tahun," papar Purwono.
Krakatau Steel dan Baowu Group Zhongnan telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan tertanggal 30 November 2022 tentang Peluang Kemitraan Iron & Steel Making dan dilanjutkan dengan pengukuhan kerja sama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman di Indonesia China Business Forum di Beijing.
Related News
IHSG Ditutup Turun 0,55 Persen, Terseret Sektor dan Saham Ini
Bos GEMA Belum Berhenti Serok Saham, Ada Aksi Korporasi?
Pendapatan Drop 34,7 Persen, RONY Catat Laba Naik di Kuartal III
Emiten Otomotif TP Rachmat (ASLC) Pertahankan Target Pertumbuhan 2024
WTON Sebut Capai Target Kontrak Baru Hingga 81 Persen di Oktober 2024
Dian Swastatika (DSSA) Rilis Surat Utang Rp3,5T, Bunga 6,5-8,62 Persen