EmitenNews.com - Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Mei 2023 dilaporkan sebesar 110,20 atau turun 0,34 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, penurunan NTP pada Mei 2023 dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 0,02 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani naik (Ib) sebesar 0,32 persen.
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Berdasarkan catatan BPS pada Mei 2023, NTP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami penurunan terbesar (5,20 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Lampung mengalami kenaikan tertinggi terbesar (1,61 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya.
Pada Mei 2023 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,40 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Mei 2023 sebesar 110,74 atau turun 0,16 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.(*)
Related News

Mentan Bertekad Rebut Swasembada Pangan Tahun ini

Pembatasan Pasokan Gas Bumi, Kado Buruk HUT RI Bagi Industri

Tarif Impor AS Diyakini Tak Berdampak ke UMKM Kuliner

Airlangga Sebut Pengangguran Terbuka dan Kemiskinan Ekstrem Turun

Pemerintah Alokasikan Rp164,4 Triliun untuk Ketahanan Pangan 2026

Target Pajak 2026 Naik 13,5 Persen, Menkeu Akui Cukup Ambisius