Nilai Tukar Rupiah dan Cadangan Devisa Berpeluang Jadi Penopang IHSG
EmitenNews.com - Pelaku pasar perlu memperhatikan level kritis IHSG 7.200 pada perdagangan hari ini, Kamis (9/6).
"Hati-hati potensi aksi ambil untung jika IHSG tertahan di bawah level tersebut," pesan analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan.
Sebaliknya, ia memperkirakan IHSG berpeluang uji resistance level 7.250, jika kembali ke atas 7.200 pada perdagangan hari ini.
Menurut Valdy IHSG ditopang oleh penguatan saham-saham bank berkapitalisasi besar, termasuk ARTO, BBCA, BBNI dan BMRI sejalan dengan aksi beli selektif investor asing pada saham-saham tersebut.
Hal ini dipicu nilai tukar rupiah yang relatif stabil di kisaran Rp14,500 per USD pada Rabu sore (8/6).
Sebagai informasi, cadangan devisa Indonesia turun USD1 miliar mom menjadi USD135.6 miliar di akhir Mei 2022. Jumlah tersebut setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Dari eksternal, pelaku pasar menantikan data inflasi AS (10/6) yang diperkirakan masih bertahan di level 8.3% pada Mei 2022. Data ini akan mempengaruhi pandangan pasar terhadap kebijakan the Fed dan juga Bank Indonesia.
Untuk perdagangan hari ini Phintraco mengunggulkan sejumlah saham, di antaranya BBCA, BMRI, AGRO, PTPP, SCMA dan sejumlah saham CPO producers (SIMP, SSMS dan LSIP).
Related News
2026 Implementasikan B50, 2027 Giliran BBM Campuran Etanol
IHSG Rontok 1,87% ke Level 8.117, Sektor Energi Pimpin Koreksi
Indonesia Buka Peluang AS Investasi di Proyek Pemurnian Nikel
Indonesia Bersiap Jadi Pusat Inovasi dan Pertumbuhan Tekstil Dunia
IHSG Ambruk 2,94% di Sesi I, Seluruh Sektor Kompak Terkoreksi
Pertamina NRE Gunakan AI NOVA untuk Pantau Kinerja Proyek-proyeknya





