EmitenNews.com—Bursa Efek Indonesia akhirnya memberikan tindakan tegas terhadap 2 emiten. PT Indosterling Technomedia Tbk. (TECH) dan PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA) harus rela perdagangan sahamnya dihentikan sementara oleh regulator sejak sesi satu perdagangan Selasa 31 Januari 2023.
Hal ini merujuk pengumuman BEI, Sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Indosterling Technomedia Tbk. (TECH) dan PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA), dalam rangka cooling down, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA), pada perdagangan tanggal 31 Januari 2023, tulis Lidia M. Panjaitan Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI.
Penghentian sementara perdagangan Saham TECH dan ZATA tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di Saham PT Indosterling Technomedia Tbk. (TECH) dan PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA).
Penurunan saham ZATA memang nyata sudah terlihat sangat signifikan, tercatat pada 10 November 2022, dengan harga perdana Rp100 per saham dan harga tertinggi ZATA sempat menyentuh 302 per saham pada 15 November 2022.
Namun, sejak saat itu saham emiten fasion ini terus terjun hingga kemarin menyentuh harga terendah di level 55 per lembar saham atau menuju gocap. Artinya saham ZATA telah terjun 81,78 persen dari harga tertingginya dan saat ini sudah sangat jauh dengan harga IPOnya.
Sedangkan untuk saham TECH yang di awal tahun ini masih di level 3.940 per saham harus rela terkoreksi 65,35 persen ke level 1.365 per saham hingga penutupan kemarin atau dalam periode sebulan perdagangan di Januari 2023.
Untuk TECH jika kita melihat dalam rentang waktu yang lebih panjang dapat dengan jelas bahwa saham emiten ini telah nyungsep lebih dari 84,57 persen. Bayangkan saja pada 21 Juli 2022 saham TECH ada di level tertinggi pada harga 8.850 per lembar saham dan saat ini di level 1.365.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha