EmitenNews.com - Otoritas Jasa Keuangan menerbitkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan terkait dengan penetapan Efek Syariah yaitu Keputusan Nomor: KEP-99/D.04/2022 tentang Penetapan Saham PT Lavender Bina Cendikia Tbk. sebagai Efek Syariah.

 

Dengan dikeluarkannya Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan tersebut, maka Efek tersebut masuk ke dalam Daftar Efek Syariah sebagaimana Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-81/D.04/2022 tanggal 23 November 2022 tentang Daftar Efek Syariah.

 

Dikeluarkannya keputusan tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan Otoritas Jasa Keuangan terhadap pemenuhan kriteria Efek Syariah atas Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan oleh PT Lavender Bina Cendikia Tbk.

 

Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen Pernyataan Pendaftaran serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari Emiten maupun dari pihak-pihak lainnya yang dapat dipercaya.

 

Secara periodik Otoritas Jasa Keuangan akan melakukan review atas Daftar Efek Syariah berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari Emiten atau Perusahaan Publik. Review atas Daftar Efek Syariah juga dilakukan apabila terdapat Emiten atau Perusahaan Publik yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi Efektif dan memenuhi kriteria Efek Syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria Efek Syariah.

 

PT Lavender Bina Cendikia (BMBL) menetapkan harga perdana dalam Initial Public Offering (IPO) Rp188 per saham dan mulai penawaran umum ke kemasyarakat pada hari ini 3 Januari hingga 9 Januari 2023. Emiten bidang usaha Pendidikan Bimbingan Belajar dan Konseling Swasta tersebut menawarkan sebanyak 280 juta saham baru atau 27,19% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp40 setiap saham.

 

Sehingga dana yang bakal diraup dari ipo ini sebesar Rp52.640.000.000. Secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 224 juta Waran Seri I yang menyertai Saham Baru atau 29,87% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Sedangkan pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia  dijadwalkan pada 11 Januari 2023.