EmitenNews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat volume transaksi perdagangan karbon internasional pada Bursa Karbon Indonesia (Indonesia Carbon Exchange/IDX Carbon) mencapai 49.545 ton CO2 ekuivalen (tCO2e) per 24 Februari 2025.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyatakan sejak perdagangan karbon internasional diluncurkan pada 20 Januari 2025, jumlah unit karbon yang telah diotorisasi untuk perdagangan internasional tercatat sejumlah 1,78 juta unit.
"Tapi, yang diperdagangkan masih cukup minim, yaitu saat ini 49.545 ton CO2 ekuivalen dan juga yang untuk renewable energy (energi terbarukan) itu 270 ton CO2 ekuivalen," ucapnya di Jakarta, Rabu (26/2).
Sementara itu, sejak IDX Carbon diluncurkan pada 26 September 2023, ia mengatakan total volume transaksi karbon yang diperdagangkan telah mencapai Rp76,56 miliar.
"Per 24 Februari 2025, total volume transaksi yang diperdagangkan itu telah mencapai 1.55.326 ton CO2 ekuivalen (tCO2e) atau senilai Rp76,56 miliar," katanya.
Inarno menyatakan pencapaian tersebut seiring dengan peningkatan jumlah pengguna jasa dan unit karbon yang dapat diperdagangkan di Bursa Karbon Indonesia.
Saat ini, pengguna jasa IDX Carbon mencapai 107 pengguna dengan jumlah unit karbon yang dapat diperdagangkan mencapai 2,24 juta ton dan jumlah retirement yang diajukan mencapai 936 ribu tCO2e.
Related News

Jam 6.00-10.00 Berlaku Contra Flow di Tol Dalam Kota Arah Jakarta

Mulai Besok Barang Pribadi Sampai USD500 Tak Kena PPN, PPnBM dan PPh

OJK Rilis Aturan Baru, Perusahaan Asuransi Harus Miliki DPM

Dana Asing Keluar Pasar Modal Capai Rp45,19 Triliun, Ini Catatan OJK

Ajukan IPO di Pasar Modal, 28 Perusahaan dalam Telaah OJK

LPS Punya Rp255 Triliun untuk Jamin Simpanan Nasabah