Optimis Dengan Kinerja Keuangan Korporasi, Indeks Asia Dibuka Terangkat
EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Jumat (15/10) dibuka naik menyusul reli indeks saham utama di Wall Street semalam yang dipicu oleh optimisme atas musim laporan keuangan. Sejumlah bank besar mencatatkan kinerja keuangan 3Q21 yang lebih baik dari ekspektasi pasar.
Di pasar obligasi imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Trasury Notes) bertenor 10 tahun turun 2.3 bps menjadi 1.53%. Ini setelah rilis data pasar tenaga kerja dan inflasi meredakan kekhawatiran bahwa the Fed mungkin perlu mengambil langkah lebih awal dari antisipasi pasar untuk memerangi kenaikan harga.
Data Weekly Jobless Claims memperlihatkan bahwa jumlah orang yang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran (Initial Jobless Claims) turun menjadi 293,000 di minggu yang berakhir 9 Oktober dari 329,000 pada minggu sebelumnya, lebih rendah dari estimasi 320,000. Ini adalah untuk pertama kali sejak awal pandemi angka Initial Jobless Claims berada di bawah 300,000.
Jumlah orang yang sudah mencairkan tunjangan pengangguran paling tidak selama 2 minggu beruntun (Continuing Claims) mencapai 2.59 juta untuk minggu yang berakhir 2 Oktober, lebih rendah dari estimasi 2.67 juta dan angka pada minggu sebelumnya, 2.73 juta.
Data Producer Price Index (PPI) memperlihatkan bahwa harga jual di tingkat produsen naik 0.5% M/M (+8.6% Y/Y) di bulan September, laju kenaikan terlambat di tahun ini. Lebih rendah dari ekspektasi pasar yang sebesar 0.6% M/M.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah kembali naik setelah Arab Saudi tidak menghiraukan suara-suara yang meminta OPEC+ untuk menambah pasokan minyak ke pasar global. Sementara itu, data dari Energy Information Agency (EIA) memperlihatkan bahwa cadangan BBM AS bertambah 6.1 juta barel.
Ini adalah kenaikan selama 3 minggu beruntun dan merupakan jumlah kenaikan yang terbesar sejak bulan Maret. Namun demikian, EIA menekankan bahwa permintaan minyak mentah akan naik tajam karena pembangkit listrik dan sektor industri besar akan beralih menggunakan minyak dari sumber energi lain yang harganya sudah lebih mahal dari minyak.
Untuk perdagangan di BEI hari ini analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha memperkirakan IHSG menguat tipis dengan support-resistance di rentang 6.573 - 6.658. Berikut data teknikal saham yang direkomendasikan.
MAPA
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 2,800
Target Price 1 : 3,000
Target Price 2 : 3,090
Stop Loss : 2,700
SCMA
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 1,870
Target Price 1 : 1,960
Target Price 2 : 2,010
Stop Loss : 1,790
NIKL
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 1,130
Target Price 1 : 1,170
Target Price 2 : 1,215
Stop Loss : 1,090
LPCK
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 1,000
Target Price 1 : 1,060
Target Price 2 : 1,110
Stop Loss : 960.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha