Pancaran Transport (PSAT) Jual Kapal Tug Boat Rp5,6M, Kenapa?
Potret pekerja lapangan emiten PSAT tampak menyambut kedatangan kapal. Foto: Istimewa.
EmitenNews.com - PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT) melaporkan telah melakukan transaksi penjualan satu unit kapal tunda (tug boat) milik perseroan kepada PT Kairos Wijaya Samudera.
Corporate Secretary PSAT, Wendi Arifin, dalam keterbukaan informasi Rabu (22/10) menjelaskan, transaksi jual beli kapal tersebut dilakukan pada 21 Oktober 2025 berdasarkan Akta Jual Beli Kapal No. 04 antara PSAT dan PT Kairos Wijaya Samudera atas Kapal TB Kaltim Dolphin 12-01 dengan Grosse Akta No. 8615 tanggal 31 Januari 2019, senilai Rp5,625 miliar.
PSAT menegaskan, transaksi tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, hukum, maupun kelangsungan usaha perseroan.
“Direksi telah menerapkan prinsip kehati-hatian (duty of care) dan memastikan transaksi ini dilakukan secara wajar untuk kepentingan terbaik bagi perusahaan,” ujar Wendi Arifin dalam keterangannya.
Perseroan juga menegaskan bahwa transaksi ini bukan merupakan transaksi material maupun transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam POJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.
Adapun, hal ini sejalan dengan strategi PSAT dalam menjaga efisiensi dan optimalisasi aset, sekaligus memperkuat posisi keuangan perusahaan di tengah kondisi pasar transportasi laut domestik.
Pada perdagangan hari ini, Kamis (23/10), harga saham PSAT tercatat turun tipis 0,37% atau melemah 5 poin ke level Rp1.360 per saham.
PSAT dalam sebulan naik 1,1 persen dari harga Rp1.350 pada 23 September 2025. Dalam enam bulan naik 20,4 persen dari harga Rp1.125 pada 23 April 2025. Sepanjang 2025 naik 20,4 persen dari Rp1.125 pada awal tahun.
Related News
Modernisasi Wayang Windu, Fundamental Energi Hijau BREN Makin Solid
IPO, Obligasi dan Sukuk hingga Rights Issue Serap Dana Rp255,62 T
GTSI Siagakan Capex USD200 Juta
Aksi Comeback Zulkifli Zaini ke Bank Mandiri
Saham SUPA Jadi IPO Terakhir di BEI Tahun Ini?
Obligasi dan Sukuk di BEI Nyaris Tembus Rp210 Triliun





