Pasar Fluktuatif, Koleksi Saham BBRI, BBNI, dan BBTN

Petugas Kebersihan menyisir teras depan area Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - The Fed ragu memangkas suku bunga acuan. Fakta itu, tidak menghentikan laju penguatan Wall Street pekan lalu. Nasdaq melejit relatif terbatas karena pelemahan signifikan harga saham Alphabet 1,7 persen, dan Nvidia surplus 3,2 persen.
Ekspektasi kebijakan inward looking Presiden Donald Trump mendorong rotasi ke saham-saham lebih sensitif pada pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, U.S. 10-year bond yield masih cukup tinggi di atas 4,4 persen sampai Jumat, 22 November 2024. Kondisi itu, memicu capital outflow dari pasar modal Indonesia.
Di samping itu, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 5 persen tepatnya 4,95 persen kuartal III 2024 mengakselerasi capital outflow tersebut. Pasar juga mengkhawatirkan arah kebijakan moneter periode 2025. Ruang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) diperkirakan lebih terbatas seiring kondisi nilai tukar rupiah melemah.
Ekspektasi kenaikan inflasi menyusul rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen, dan pasar masih mencerna efektivitas kebijakan fiskal dalam meredam potensi dampak negatif dari dua isu sebelumnya. Data ekonomi domestik relatif minim pekan ini, sebaliknya data-data ekonomi global cukup padat.
Salah satunya risalah FOMC The Fed, Rabu, 27 November 2024. Seperti diketahui sebelumnya, sejumlah petinggi the Fed memberi petunjuk peluang kebijakan less-aggressive sepanjang 2025. Oleh karena itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih bergerak fluktuatif dalam rentang 7.150-7.230 pekan ini.
Menilik data dan fakta itu, Phintraco Sekuritas menyarankan para pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham pilihan berikut. Yaitu, Bank BRI (BBRI), Bank BNI (BBNI), Merdeka Battery (MBMA), Bank BTN (BBTN), Bukit Asam (PTBA), dan Astra Otoparts (AUTO). (*)
Related News

Cek! 10 Saham Boncos Dalam Sepekan

Cek! 10 Saham Top Gainers Dalam Sepekan

Selasa, Pemerintah Kembali Gelar Lelang 8 Seri SUN

Kapitalisasi Pasar BEI Naik 3,98% Jadi Rp11.120T, Dalam Sepekan

Bank DKI Pastikan Transaksi Non-tunai KJP Plus Pakai EDC Normal

Iwan Sunito, CII Group, dan One Global Capital