EmitenNews.com - Indeks utama Wall Street Kamis, 17 April 2024 berakhir mixed. Itu terjadi di tengah kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) terus membayangi sentimen investor. Ditambah koreksi saham kesehatan, dan teknologi. 

Indeks S&P 500 naik 0,13 persen, Nasdaq Composite turun 0,13 persen, dan Dow Jones Industrial Average susut 1,33 persen. Kondis itu, terdorong penurunan saham UnitedHealth 22 persen. Itu setelah perusahaan asuransi tersebut membukukan laba di bawah ekspektasi. 

Dow Jones, dan Nasdaq tercatat mengalami koreksi selama tiga hari beruntun. Tekanan juga datang dari saham raksasa teknologi Nvidia, anjlok hampir 3 persen, melanjutkan pelemahan hampir 7 persen di sesi sebelumnya. Nvidia mengungkap ada beban kuartalan sekitar USD5,5 miliar akibat pembatasan ekspor chip GPU H20 ke China, dan negara lainnya, imbas kebijakan kontrol ekspor AS. 

Di sisi lain, beberapa saham unggulan justru memberi sentimen positif. Saham Eli Lilly melonjak 14 persen setelah mengumumkan hasil uji coba positif untuk obat penurun berat badan. Sementara itu, Netflix melejit 1 persen menjelang rilis laporan keuangan kuartalan.

Bursa Asia bergerak menghijau pada perdagangan Jumat, 18 April 2025. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,03 persen, CSI300 China menanjak 0,01 persen, Taiex Taiwan meguat 0,29 persen, Kospi Korea Selatan melejit 0,53 persen, Kosdaq surplus 0,85 persen, dan FTSE Malaysia melonjak 1,09 persen. 

Mayoritas pasar Asia libur untuk peringatan Jumat Agung. Bursa Asia berfluktuasi karena investor mengambil pendekatan wait and see soal negosiasi tarif Trump, sebelum mengambil taruhan jangka panjang. Di sisi lain, pertanyaan utama seputar China, setelah Beijing mengindikasikan beberapa persyaratan untuk menyetujui perundingan dengan pemerintahan Donald Trump. 

Sementara itu, di Jepang, inflasi konsumen Maret 2025 mendukung sikap bank sentral untuk menaikkan suku bunga secara bertahap. Inflasi konsumen tidak termasuk makanan segar naik 3,2 persen pada Maret 2025, naik dari 3 persen pada bulan sebelumnya.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis lalu melejit 0,6 persen dengan net sell asing Rp539 miliar. Oleh karena itu, sepanjang hari ini, Senin, 21 April 2025, Indeks akan mencoba tes support di 6.400. Kalau kuat di support itu, Indeks akan mencoba menguat kembali. 

”Jadi, sepanjang perdagangan hari ini, Indeks akan menjajal level support 6.300-6.400, dan posisi resistance di kisaran 6.480-6.520,” tegas Fanny Suherman, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas. 

Menilik data itu, BNI Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Aneka Tambang alias Antam (ANTM), Telkom Indonesia (TLKM), Bank Rakyat Indoesia (BBRI), United Tractors (UNTR), Bumi Resources Minerals (BRMS), dan Medco Energi (MEDC). (*)