Pasar Wait and See Tunggu Rilis PMI Manufaktur dan Inflasi September
prediksi dan rekomendasi saham
EmitenNews.com - DJIA ditutup flat di level +0,04% pada hari Senin (30/09). Sementara itu S&P 500 (+0,42%) dan Nasdaq (+0,38%) menguat. Wall Street berakhir relatif lebih kuat karena pasar merespons komentar dari Ketua Fed Powell, yang menunjukkan potensi dua kali penurunan suku bunga lagi tahun ini, dengan total 50bps.
Investor tetap optimis dengan hati-hati menjelang rilis data ekonomi utama akhir minggu ini, yang dapat lebih lanjut memengaruhi arah kebijakan Fed.
Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Tingkat Inflasi Inti Indonesia Sep-2024; 2) PMI Manufaktur Bank Jibun Jepang Final Sep-2024; 3) Lowongan Kerja JOLT AS Agustus-2024.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan peningkatan restitusi pajak sebesar 52,8% YoY hingga Agustus 2024, mencapai Rp216,85 triliun (vs Rp141,95 triliun Agustus 2023).
MNC Sekuritas melihat peningkatan ini sebagian besar didorong oleh restitusi pajak penghasilan badan (PPh Badan), yang tumbuh sebesar 102,9%, diikuti oleh kenaikan PPN dalam negeri sebesar 43,9% YoY. Angka-angka ini kemudian berdampak pada penerimaan pajak neto, yang terkontraksi sebesar -4,04% YoY (-5,75% YoY pada Juli 2024).
"Peningkatan tajam dalam restitusi pajak menandakan bahwa perusahaan memanfaatkan insentif pajak yang tersedia, mungkin mencerminkan penyesuaian ekonomi yang lebih luas. Namun, kami mengantisipasi hal ini dapat membebani pendapatan pemerintah untuk sementara waktu, yang memerlukan langkah-langkah fiskal yang seimbang dalam beberapa bulan mendatang untuk mempertahankan tujuan anggaran negara," ulas analis MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya hari ini.
IHSG anjlok -2,2% ke level 7.527,93 pada perdagangan Senin (30/09) yang diikuti aksi jual bersih asing sebesar Rp3,10 triliun. Pelemahan terjadi pada sebagian besar sektor, dipimpin oleh sektor energi (-2,11%) dan disusul sektor infrastruktur (-1,75%).
Sementara itu, sektor yang menguat dipimpin oleh sektor bahan baku (+0,25%) dan disusul sektor kesehatan (+0,02%). Indeks melemah signifikan di tengah penutupan bursa Asia yang bervariasi, dengan pelemahan lanjutan didorong oleh arus keluar saham-saham big cap yang dipicu oleh stimulus di Tiongkok.
Selain itu, investor masih bersikap wait and see menjelang rilis data makroekonomi domestik seperti PMI manufaktur dan inflasi September 2024. Nilai tukar rupiah ditutup melemah di level Rp15.140/USD.
MNCS memperkirakan IHSG hari ini bergerak pada kisaran harga 7.488-7.612. Rekomendasi hari ini: AUTO, MDKA, PGEO, dan PTBA.(*)
Related News
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun
Parah! 97.000 Anggota TNI/Polri dan 80.000 Anak U-10 Main Judi Online