EmitenNews.com - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membukukan laba Rp380 miliar pada semester 1 tahun ini. Terjadi kenaikan sampai 149 persen dari pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp153,5 miliar. Moncernya kinerja BUMN penyeberangan ini, ikut dipicu oleh mulai pulihnya perekonomian nasional, pascapandemi Covid-19.


Dalam keterangannya Minggu (31/7/2022), Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan, sejak periode pemulihan kondisi ekonomi nasional tahun 2021 pasca pandemi Covid-19 melanda Indonesia, bisnis sektor transportasi berangsur pulih. Ia menilai kondisi yang ada, mulai kembali normal seperti tahun 2019.


"Alhamdulillah, ASDP dapat terus bangkit kinerjanya, dan kami terus hadir bagi masyarakat dengan pelayanan penyeberangan dan pelabuhan yang semakin baik, andal, mudah dan cepat, aman, nyaman dan selamat. Kini, layanan ferry sudah menjadi transportasi pilihan masyarakat, khususnya di jalur Jawa-Sumatera yang menjadi barometer layanan ferry di seluruh Indonesia," tutur Ira Puspadewi dalam keterangan resminya, Minggu (30/7/2022).


Kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukkan dengan operating ratio 59,88 persen lebih rendah 15,72 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar 71,05 persen. Selanjutnya, BOPO (perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional) Tahun 2022 sebesar 79,23 persen lebih rendah dibanding tahun 2021 sebesar 90,56 persen.


“Ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha,” katanya.


Catatan yang ada menunjukkan, laba bersih tersebut ditopang oleh kinerja angkutan logistik yang semakin bergairah. Dari target kendaraan logistik tahun 2022 dengan skenario masa pandemi Covid-19 sebesar 1,76 juta unit, hingga semester I-2022, ASDP berhasil melayani 631.740 unit kendaraan logistik, dengan total pendapatan sekitar Rp430 miliar. Semua itu didominasi truk yang terdiri atas golongan VB, VIB, VII B, VIII dan IX.


Kontribusi muatan barang (curah) juga mengalami kenaikan signifikan. Dari target 2022 sebanyak 123 ribu ton (skenario Covid-19), hingga Juni 2022 telah diangkut muatan barang sebanyak 1,33 juta ton dengan nilai pendapatan Rp16 miliar.


Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP mulai Januari hingga Juni 2022 tercatat membukukan pendapatan Rp1,89 triliun, dan laba bersih sebesar Rp380,5 miliar.


Ira Puspadewi menyebutkan, pendapatan semester I-2022 sebesar Rp1,89 triliun belum mencapai dari total target 2022 senilai Rp2.029 triliun atau baru mencapai 93 persen dari rencana dalam kondisi normal sebelum Covid-19. Pendapatan Januari-Juni 2019 tercatat sebesar Rp1,5 triliun, dan untuk periode semester I-2022 mengalami kenaikan 26 persen bila dibandingkan periode sama tahun lalu.


Capaian laba bersih korporat telah mencapai 539 persen dari target, dan mengalami pertumbuhan 149 persen dari laba di tahun 2021 sebesar Rp 152,5 miliar. Pencapaian kinerja positif semester I-2022 dikontribusikan kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial (gabungan) antara lain produksi penumpang mencapai sebanyak 3,73 juta orang atau naik sebesar 104 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 1,83 juta orang.


Kendaraan roda 2 dan 3 sebanyak 1,80 juta unit atau naik 76 persen dari 1.02 juta unit, kendaraan roda 4/lebih mencapai 1,95 juta unit atau naik 64 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 1 juta unit, dan barang mencapai 1,98 juta/ton atau naik 326 persen bila dibandingkan realisasi tahun 2021 sebanyak 465.107 ton.


PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh modalnya dari kekayaan negara yang dipisahkan, membawa misi Pemerintah sebagai salah satu katalisator penggerak perekonomian nasional. Peran dan tanggung jawab sosial ASDP Indonesia Ferry yang dilaksanakan, salah satunya melalui PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan), sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor : 09/MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. ***