Sementara itu, Pefindo hingga akhir Juni 2024 masih memiliki mandate penerbitan obligasi dengan total nilai Rp 50 triliun yang akan diterbitkan pada semester II 2024.

Namun demikian, Suhindarto menyampaikan terdapat faktor risiko surat utang korporasi antara lain suku bunga bertahan di level cukup tinggi yang tidak sesuai dengan skenario awal.

Risiko lainnya, kata dia seperti risiko geopolitik yang tinggi  "sehingga dapat berpotensi menurunkan daya beli dan meningkatkan biaya ekspansi" membuat pasar lebih volatile dan premi yang lebih besar.

Kemudian, pelemahan konsumsi dan investasi akibat suku bunga tinggi sehingga menurunkan daya beli dan meningkatkan biaya ekspansi.