EmitenNews.com - Pemeringkat EFek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat .idA. dengan prospek stabil kepada PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). Peringkat mencerminkan kemungkinan dukungan yang kuat dari perusahaan induk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), posisi pasar yang kuat, dan jaringan yang luas dengan berbagai layanan dan produk.
Peringkat tersebut dibatasi oleh profil keuangan yang moderat dan sensitivitas terhadap perubahan kondisi ekonomi makro.
Peringkat dapat dinaikkan jika WTON semakin memperkuat posisi pasarnya dan meningkatkan profil keuangannya secara signifikan sebagaimana tercermin dalam pertumbuhan pendapatan dan peningkatan profitabilitas, ditambah dengan perlindungan arus kas yang lebih kuat dan leverage yang lebih rendah secara berkelanjutan.
Peringkat dapat diturunkan jika pendapatan atau EBITDA WTON berada jauh di bawah targetnya, dan jika utangnya melebihi proyeksi tanpa disertai peningkatan pendapatan dan tingkat profitabilitas yang sesuai, sehingga memperburuk struktur permodalan dan perlindungan arus kas secara berkelanjutan.
Peringkat juga akan berada di bawah tekanan jika kami melihat bahwa WTON tidak lagi dianggap sebagai anak perusahaan yang penting secara strategis bagi WIKA yang dapat ditunjukkan dengan penurunan signifikan dalam kepemilikan, sinergi bisnis, dan kontrol WIKA atas Perusahaan.
WTON, didirikan pada tahun 1997, merupakan produsen beton pracetak terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Per 31 Desember 2022, WIKA merupakan pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 60,0%, diikuti oleh Koperasi Karya Mitra Satya (KKMS, 5,13%), Yayasan Wijaya Karya (0,99%), public (33,50%), dan sisanya oleh manajemen inti.
Related News

Komisaris GPSO Priscilla Vikananda Lepas Seluruh Saham Miliknya

CBRE Pastikan Gelar RUPSLB pada 27 Oktober 2025

PNGO Bagikan Dividen Interim Rp130 Per Saham, Yield 5,35%

CNKO Klarifikasi ke BEI Terkait Pembekuan Izin Tambang Anak Usaha

Induk Asal Jepang Perdana Borong 36 Juta Saham SOSS

Pengelola Bioskop CGV (BLTZ) Beberkan Strategi Bisnis di 2026