Pefindo Pertegas Peringkat Emiten Prajogo (PTRO), Begini Detailnya
                                    Manajemen PTRO ketika mencatatkan obligasi di BEI.
EmitenNews.com - PEFINDO menegaskan peringkat idA+ untuk PT Petrosea Tbk dan Obligasi Berkelanjutan I yang diterbitkan Perusahaan, serta peringkat idA+(sy) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I yang diterbitkan.
Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah stabil. Peringkat tersebut mencerminkan posisi bisnis Petrosea yang kuat, layanan yang terintegrasi, dan profil keuangan yang kuat.
Pefindo dalam rilisnya Kamis (11/9) menyebutkan Peringkat tersebut dibatasi oleh persaingan yang ketat di industri, serta paparan terhadap fluktuasi harga komoditas dan risiko lingkungan.
Peringkat dapat dinaikkan jika Petrosea berhasil memperkuat posisi bisnisnya dengan cara meningkatkan diversifikasi usaha yang signifikan ke pendapatan yang tidak berkaitan dengan pertambangan dan batubara serta mengelola backlog kontrak jangka panjang dengan profil rekanan yang kuat, dan secara bersamaan mempertahankan tingkat utang yang rendah secara berkelanjutan.
Peringkat dapat diturunkan jika pendapatan atau EBITDA Petrosea jauh di bawah target, atau jika Perusahaan menambah utang lebih tinggi dari yang diproyeksikan tanpa diimbangi dengan kenaikan EBITDA, yang akan memperburuk profil keuangan Perusahaan. Penurunan yang signifikan dari volume penjualan pelanggan utama juga dapat memicu penurunan peringkat.
Petrosea menyediakan layanan kontrak pertambangan, konstruksi dan teknik, serta layanan logistik dan dukungan untuk industri pertambangan, minyak dan gas, dan infrastruktur. Struktur kepemilikan saham per 30 Juni 2025 adalah PT Kreasi Jaya Persada (KJP, 45,29%), PT Caraka Reksa Optima (CARA, 29,56%), Erwin Ciputra (0,09%), Michael (0,02%), Kartika Hendrawan (0,02%), dan publik (25,03%). KJP dimiliki oleh Grup Barito dengan Prajogo Pangestu sebagai pemilik manfaat akhir.
Related News
                            Harga Emas Antam Naik Rp8.000 per Gram
                            Beruntun 65 Bulan, BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan Indonesia
                            OJK Pastikan Patriot Bond Bisa Jadi Agunan Kredit, Cek Persyaratannya
                            Permintaan Domestik Terus Menguat, PMI Manufaktur Oktober Naik ke 51,2
                            Nilai Ekonomi Digital Indonesia Diproyeksikan USD360 Miliar di 2030
                            Harga Emas Antam Senin ini Turun Rp12.000 per Gram
                    
                
                
            
                                
                
                    
                    
                    
                    
                    
                    
                    
            
            




