EmitenNews.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) dan Obligasi Berkelanjutan (SR) I menjadi idA- dari idA serta Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I menjadi idA- (sy) dari idA(sy).

Pefindo dalam rilisnya Jumat (15/12) menjelaskan, Outlook peringkat Perusahaan direvisi menjadi Negatif dari stabil. Aksi pemeringkatan ini mencerminkan pandangan kami terhadap kinerja penjualan Perusahaan yang masih lemah dalam jangka pendek hingga menengah, yang disebabkan oleh penurunan permintaan di Amerika Serikat (AS), yang merupakan penyumbang yang dominan dalam pendapatan Perusahaan. Hal ini mengakibatkan panjangnya perputaran persediaan WOOD yang dapat menghambat laju deleveraging dalam jangka pendek hingga menengah.

 

Di tengah situasi yang tidak menguntungkan ini, Perusahaan juga menghadapi peningkatan risiko pembayaran atas Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I/2021 Seri B senilai Rp97,5 miliar dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I/2021 Seri B senilai Rp407,82 miliar yang keduanya akan jatuh tempo pada 14 April 2024.

WOOD berencana melunasi surat utang terkait dari hasil penagihan piutang dan sumber pendanaan eksternal lainnya. Per 30 September 2023, Perusahaan memiliki kas setara senilai Rp130,67 miliar dan fasilitas kredit dari beberapa bank yang belum digunakan senilai Rp632,3 miliar.

 

Peringkat mencerminkan posisi pasar Perusahaan yang kuat dalam bisnis manufaktur furnitur kayu, penawaran produk berbasis kayu yang terdiversifikasi dengan baik, dan marjin profit yang stabil. Peringkat tersebut dibatasi oleh profil keuangan yang moderat, serta paparan atas kompetisi yang ketat dan fluktuasi ekonomi AS.

Peringkat dapat diturunkan jika WOOD tidak mampu secara tepat waktu menunjukkan kesiapan sumber dana untuk pelunasan efek utang yang akan jatuh tempo. Kami dapat merevisi prospek menjadi stabil jika Perusahaan dapat segera menyelesaikan sumber pembayaran efek utang yang akan jatuh tempo.

 

WOOD didirikan pada tahun 1989 dan bergerak dalam bidang manufaktur berbagai jenis produk yang berhubungan dengan kayu, seperti furnitur dan komponen bangunan. Lebih dari 80% produknya diekspor, sedangkan sisanya didistribusikan secara lokal. Perusahaan memiliki empat fasilitas produksi yang semuanya berlokasi di Jawa Timur.

Per 30 September 2023, pemegang saham Perusahaan terdiri dari PT Integra Indo Lestari (71,05%) dan publik (28,95%).