Pembayaran Tender Offer Saham Emiten Grup Salim (META) Dipercepat!

Kantor Pusat Nusantara Infrastructure Tbk (META)
EmitenNews.com - PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS) mengumumkan bahwa terdapat revisi Perpanjangan jangka waktu masa Tender Sukarela atas saham Emiten Tol grup Salim Nusantara Infrastructure Tbk (META) yang dimiliki oleh pemegang saham publik pada harga penawaran sebesar Rp250 per saham.
Dahlia Evawani Corporate Secretary META dalam keterangan resmi Sabtu (24/5) menyampaikan bahwa Penawaran Tender Sukarela Atas Saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) oleh Metro Pacific Tollways Indonesia Services drevisi alias dipercepat.
Jangka Waktu Penawaran Tender Sukarela yang sebelumnya diperpanjang hingga 19 Juni 2024 kini direvisi menjadi pada 14 Juni 2024 dan Penerimaan terakhir Penawaran Tender Sukarela yang semula diperpanjang pada 19 Juni 2024 juga dipercepat menjadi 14 Juni 2024.
"Sedangkan Pembayaran Harga Penawaran Tender Sukarela yang semula dijadwalkan pada 28 Juni 2024 dimajukan menjadi pada 25 Juni 2024", jelas Dahlia.
Para pemegang saham yang belum memiliki Formulir Penawaran Tender Sukarela, atau ingin mengetahui keterangan lainnya, dapat menghubungi pihak PT BCA Sekuritas dan Biro Administrasi Efek PT Adimitra Jasa Korpora, tambah Dahlia.
Saham META yang dilakukan tender offer adalah sebanyak 4,49 miliar saham yang mewakili 25,35% dari jumlah seluruh saham.
Tender offer tersebut merupakan kewajiban MPTIS selaku pengendali untuk membawa META menjadi perusahaan tertutup. Langkah itu juga bagian dari strategi efisiensi dan perampingan PT Nusantara Infrastructure Tbk sehingga memiliki fleksibilitas dalam perencanaan pertumbuhan ke depannya.
Related News

Private Placement 4,21 Miliar Lembar, Simak Ini Tujuan IPTV

Berbalik Drop 295 Persen, SDMU Kuartal I-2025 Defisit Rp93,58 Miliar

BTS Gulung Jutaan Helai, Saham BCIP Melaju Kencang

IDEA Tabur Sisa Dividen Rp0,5 per Lembar, Intip Jadwalnya

Rugi Bengkak 458 Persen, ARTI Kuartal I-2025 Defisit Rp1,99 Triliun

Kasus Fraud Bank Woori Senilai USD78,5 Juta, Begini Sorotan OJK