EmitenNews.com - Jumlah pemegang saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) sepanjang tahun 2023 terus meningkat. Tidak hanya diserbu ritel, nama-nama investor besar asing juga tercatat sebagai pemegang saham anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk ini.
Mengacu pada keterbukaan informasi yang dirilis MTEL pada 10 Juli 2023, total jumlah pemegang saham perseroan mencapai 29.650 hingga akhir Juni 2023. Jumlah pemegang saham MTEL meningkat 2.954 jika dibandingkan dengan jumlah investor pada akhir Desember 2023.
Saat ini pemegang saham terbesar MTEL dengan porsi kepemilikan di atas 5% ada tiga, yakni Telkom yang mengempit 71,85% saham dan bertindak sebagai pemegang saham pengendali, PT Maleo Investasi Indonesia dengan kepemilikan nyaris 6% dan Government of Singapore (GIC) dengan porsi kepemilikan mencapai 5,6%.
Selain ketiga nama tadi, ada juga beberapa institusi keuangam global Souvereign Wealth Fund (SWF) seperti ADIA dan ADGF yang mengempit saham MTEL masing-masing di bawah 5%.
Beberapa fund manager asing kelas kakap juga tercatat sebagai investor MTEL. Di antaranya Vanguard dan BlackRock.
Berdasarkan penelusuran, Vanguard menjadi pemegang saham institusi dengan total kepemilikan mencapai 0,85% atau setara dengan 713,54 juta saham. Sementara itu, BlackRock menjadi pemegang saham besar lainnya dari kelas institusi dengan kepemilikan sebanyak 0,16% atau setara dengan 134,41 juta.
Asal tahu saja, baik Vanguard maupun BlackRock merupakan perusahaan investasi dengan aset kelolaan terbesar di dunia. Total aset kelolaan Vanguard mencapai USD7,2 triliun sedangkan BlackRock mencapai USD8,6 triliun.
Sebagai gambaran, total aset kelolaan Vanguard dan BlackRock sendiri dari sisi skala mencapai 7-8,5 kali nilai ekonomi Indonesia yang berkisar di USD1 triliun.
Nama investor asing ‘kakap’ pemegang saham MTEL tidak hanya berhenti di situ saja. Ada beberapa nama lain yang juga memborong saham MTEL di tahun 2023 ini.
Untuk diketahui, nama Kayne Anderson Rudnick Investment Management LLC (KAR) menjadi pemegang saham terbesar MTEL ke-6. Total saham MTEL yang dimiliki oleh perusahaan investasi asal AS tersebut mencapai 0,96% atau setara dengan 805,4 juta saham.
KAR didirikan pada tahun 1984 oleh dua entrepreneur kondang yaitu Richard Kayne dan John Anderson. Nama kedua tokoh ini disematkan menjadi salah satu fakultas bisnis dan manajemen terkemuka global yaitu University of California Los Angeles (UCLA) Anderson School of Management.
Meski tidak sebesar BlackRock dan Vanguard, total aset kelolaan KAR tidak bisa dibilang kecil karena nilainya mencapai USD33,5 miliar. Apabila menggunakan asumsi kurs Rp 15.000/USD maka total kelolaan KAR setara dengan Rp502,5 triliun.
KAR diketahui sebagai salah satu investor asing dari golongan asset management company yang memborong saham MTEL di tahun 2023. Berdasarkan data keterbukaan per akhir Maret 2023, KAR memborong sebanyak 226,3 juta saham MTEL.
Baik GIC, ADIA, ADGF, Vanguard, BlackRock hingga KAR tercatat masuk menjadi top-20 pemegang saham MTEL yang menunjukkan banyaknya investor strategis dari kalangan institusi keuangan global yang mengempit saham emiten menara terbesar di Indonesia tersebut.
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M