EmitenNews.com - Pemerintah mendorong percepatan Kebijakan Satu Peta disertai dengan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai salah satu upaya konkret dalam mencapai target RPJPN 2025-2045.


Adanya Kebijakan Satu Peta membuat perencanaan pembangunan, termasuk pembangunan PSN dan pengembangan KEK serta berbagai kebijakan nasional lainnya, dapat mengacu pada data spasial yang akurat. Tak hanya Pemerintah, kini masyarakat juga dapat merasakan manfaat implementasi Kebijakan Satu Peta melalui akses informasi yang disediakan dalam Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0.


“One Map Policy ini diharapkan akan menciptakan suatu efisiensi dan tidak terjadinya tumpang tindih pemanfaatan ruang sehingga proses pembangunan bisa cepat,” kata Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika mewakili Presiden Joko Widodo dalam Peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 di Jakarta, Kamis (18/07).


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap resilien, mempunyai daya tahan kuat, dan tumbuh 5,11% (yoy) pada triwulan 1 tahun 2024 dan termasuk 3 besar diantara negara G20. Selain itu, inflasi Indonesia rendah dan lembaga asing menilai Indonesia masih dipercaya oleh para investor.


Disamping itu, target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 menekankan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6-7% dengan target investasi yang menurut Menko Airlangga cukup menantang yaitu 1.900 triliun rupiah pada tahun 2025. Target tersebut menjadi bagian dari capaian pendapatan per kapita yang di tahun 2045 diharapkan sebesar 30.000 dollar USD.


“Untuk mencapai target tersebut, Kebijakan Satu Peta ini menjadi penting karena Kebijakan Satu Peta menjadi bagian dari perizinan dalam OSS (Online Single Submission) atau terkait dengan tata ruang dan ini juga strategis untuk pembangunan Proyek Strategis Nasional dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus,” kata Menko Airlangga.


Perlu diketahui bahwa hingga Juli 2024, Kebijakan Satu Peta telah mengumpulkan 151 Peta Tematik dari 23 Kementerian/Lembaga di 38 Provinsi. Kebijakan Satu Peta juga telah berhasil menyelesaikan masalah tumpang-tindih dengan menurunkan luas ketidaksesuaian pemanfaatan ruang sebesar 19,97 juta hektar.


Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya Kebijakan Satu Peta dan perlunya memperluas manfaat dari percepatan Kebijakan Satu Peta. Oleh sebab itu dengan diluncurkannya Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 hari ini menandai dibukanya akses informasi untuk masyarakat.


“Kami juga telah menyusun rekomendasi keberlanjutan dalam bentuk White Paper dengan tema ‘Shaping a Unified Future Beyond 2024’,” kata Menko Airlangga. White Paper tersebut memuat rekomendasi penguatan dasar hukum, peningkatan sumber daya manusia geopasial, penyediaan peta dasar skala besar dan penambahan peta tematik baru, dan akselerasi penyelesaian ketidaksesuaian tumpang tindih pemanfaatan ruang.


Selanjutnya dalam kesempatan yang sama Menko Airlangga juga melaporkan hasil capaian signifikan dari PSN dan KEK. Hingga Juli 2024 telah ditetapkan sebanyak 233 Proyek Strategis Nasional, dengan rincian sebanyak 218 berupa proyek dan 15 berupa program.


Nilai Investasi dari 233 PSN diperkirakan akan mencapai Rp6.246,7 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 2,71 juta orang. Kemudian terkait KEK yang menjadi pilar penting dalam transformasi ekonomi, hingga semester I tahun 2024 kinerja KEK menunjukkan hasil memuaskan dengan realisasi investasi kumulatif senilai 205,2 triliun rupiah dengan tenaga kerja mencapai 132.227 orang.


“Salah satu milestone-nya adalah penyelesaian proyek Freeport Indonesia di Gresik atau hilirisasi dengan investasi 58 triliun rupiah. Itu adalah the single largest investment di satu lokasi dan alhamdulillah diselesaikan secara on time. ungkap Menko Airlangga.


Lebih lanjut Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa terdapat juga commissioning Data Center di KEK Nongsa Digital Park, dengan telah mulai dibangun 10 Data Center dan juga dibangun untuk pertama kali Data Center khusus untuk Artificial Intellegence. Kemudian untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, Indonesia juga telah berhasil mengundang King’s College London untuk mengisi KEK Singhasari.


“Dengan percepatan Kebijakan Satu Peta dan penyempurnaan PSN serta pengembangan KEK, diharapkan pembangunan Indonesia akan lebih tinggi 1%-2%,” pungkas Menko Airlangga.(*)