EmitenNews.com - Pemerintah mengklaim berdasarkan penelitian yang dilakukan, Program Kartu Prakerja menjadikan jumlah pengangguran pada kelompok penerima program tersebut menurun. Bahkan terjadi peningkatan cukup besar di kelompok wirausaha, yaitu naik 13%, setelah menerima Program Kartu Prakerja.


Lembaga survei juga merilis data bahwa penerima program mengaku mengalami peningkatan kompetensi, keilmuan maupun keterampilan setelah mengikuti Program Kartu Prakerja.


"Kartu Prakerja merupakan salah satu yang lahir dan jadi bagian dalam penanganan pandemi. Hal ini juga menjadi buffer untuk mereka yang terkena PHK. Tingkat inflasi juga relatif terkendali dan harga pangan stabil,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Rapat dan Press Briefing dengan Mitra Lembaga Penilai dan Pemantau Pelatihan Program Kartu Prakerja, di Jakarta, Jumat (22/10).


Airlangga mengatakan setelah Pemerintah menjalankan kebijakan dan program di berbagai sektor, krisis yang terjadi pada masa pandemi Covid-19 justru menjadi momentum bagi Indonesia untuk tumbuh dengan signifikan.


Di sektor kesehatan, berbagai inovasi berhasil muncul. Sementara di sektor ekonomi, Pemerintah berhasil melewati ancaman resesi dengan menerapkan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui bantuan sosial dan insentif kebijakan yang diberikan kepada masyarakat dan pelaku usaha.


"Program Kartu Prakerja yang dimulai pada masa pandemi juga masuk dalam serangkaian inisiatif Pemerintah yang menopang masyarakat untuk tetap bertahan di masa pandemi, bahkan menekan laju angka pengangguran," tandasnya.


Program Kartu Prakerja merupakan salah satu keberhasilan kebijakan Pemerintahan yang salah satunya memprioritaskan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).


Hingga Batch ke-21, telah terdapat 75 juta pendaftar sejak program ini dibuka pertama kali pada 11 April tahun 2020. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11,4 juta orang yang tersebar dari 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia telah mendapatkan manfaat Program Kartu Prakerja.(fj)