Namun, beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa para pejabat mungkin akan menghadapi penolakan.

 

Meskipun Waskita telah berupaya merestrukturisasi empat obligasi senilai Rp4,63 triliun, investor hanya menyetujui persyaratan yang diajukan untuk tiga obligasi. Wijaya Karya juga telah menyatakan tengah berusaha untuk menunda pembayaran atas pinjaman bank mereka yang mencapai sekitar Rp20 triliun rupiah berdasarkan laporan keuangan semester pertama.

 

Waskita mengatakan, telah berencana untuk mengadakan pertemuan dengan para pemegang keempat obligasi - yang telah mendapat peringkat gagal bayar dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) - pada September nanti.

 

Menurut Erick, perbankan telah memberikan "sinyal-sinyal yang baik" dalam pembicaraan dengan perusahaan. Negosiasi dengan para pemegang obligasi juga menunjukkan bahwa kedua belah pihak berkomitmen untuk mencapai "solusi yang saling menguntungkan."