EmitenNews.com - Bakrie Telecom (BTEL) semester pertama 2024 mengemas rugi Rp50,17 miliar. Bengkak 13 persen dari periode sama tahun lalu tekor Rp44,35 miliar. Dengan begitu, rugi per saham ikut terkerek menjadi Rp1,63 dari sebelumnya Rp1,48. 

Pendapatan usaha Rp68,55 miliar, melonjak 226 persen dari episode sama tahun lalu Rp21,01 miliar. Beban pokok pendapatan Rp32,56 miliar, bengkak dari fase sama tahun lalu Rp12,41 miliar. Laba kotor tercatat Rp35,98 miliar, meroket 318 persen dari posisi sama tahun lalu Rp8,6 miliar. 

Beban penyusutan Rp803 juta, melonjak dari Rp65 juta. Beban karyawan Rp19,64 miliar, bengkak dari Rp13,39 miliar. Beban umum dan administrasi Rp8,44 miliar, naik tipis dari Rp8,12 miliar. Total beban usaha terakumulasi senilai Rp28,88 miliar, mengalami lonjakan dari Rp21,58 miliar. 

Laba usaha Rp tercatat Rp7,10 miliar, melejit 154 persen dari episode sama tahun lalu minus Rp12,97 miliar. Beban keuangan Rp44,91 miliar, bengkak dari Rp44,90 miliar. Rugi selisih kurs Rp5,17 miliar, drop dari laba Rp5,81 miliar. Lain-lain bersih minus Rp281 juta, turun dari surplus Rp524 juta. 

Beban lain-lain bersih tercatat sebesar Rp50,37 miliar, membengkak dari edisi sama tahun lalu sejumlah Rp38,56 miliar. Rugi sebelum beban pajak penghasilan Rp43,26 miliar, susut dari posisi sama tahun lalu Rp51,53 miliar. Rugi tahun berjalan Rp43,26 miliar, susut dari Rp51,53 miliar. 

Defisiensi modal Rp5,92 triliun, bengkak dari akhir tahun lalu Rp5,88 triliun. Defisit Rp18,95 triliun, naik tipis dari Rp18,90 triliun. Total liabilitas Rp5,98 triliun, bengkak dari akhir tahun lalu Rp5,94 triliun. Jumlah aset Rp59,58 miliar, berkurang dari akhir 2023 sebesar Rp60,27 miliar. (*)