Pendapatan Merosot 11 Persen, Bos Astra Graphia (ASGR) Berdalih Begini
EmitenNews.com - Astra Graphia (ASGR) sepanjang 2022 membukukan laba bersih Rp97,07 miliar. Mengalami lonjakan 11 persen dibanding periode 2021 sejumlah Rp87,31 miliar. Laba per saham dasar menjadi Rp71,96 dari Rp64,72.
Pendapatan bersih Rp2,90 triliun, turun 11 persen dari periode sama 2021 sejumlah Rp3,29 triliun. Beban pokok pendapatan Rp2,31 triliun, turun dari episode sama 2021 sejumlah Rp2,78 triliun. Laba kotor Rp593,34 miliar, melejit 15 persen dari periode sama 2021 sebesar Rp514,19 miliar.
Beban penjualan Rp142 miliar dari Rp158 miliar. Beban umum dan administrasi Rp330 miliar dari Rp158 miliar. Penghasilan keuangan Rp18,67 miliar dari Rp10,31 miliar. Biaya keuangan Rp6,26 miliar dari Rp6,31 miliar. Kerugian selisih kurs Rp2,63 miliar dari Rp691 juta, dan beban lain-lain bersih Rp891 juta dari untung Rp70 juta.
Laba sebelum pajak penghasilan Rp129,27 miliar, melesat dari episode sama 2021 sebesar Rp111,88 miliar. Beban pajak penghasilan Rp32,20 miliar dari Rp24,57 miliar. Laba tahun berjalan Rp97,07 miliar, melesat 11 persen dari periode sama 2021 sejumlah Rp87,31 miliar.
Hendrix Pramana, Presiden Direktur Astra Graphia mengatakan, penurunan pendapatan bersih konsolidasian dikontribusi koreksi pendapatan pada unit usaha solusi perkantoran. Namun, Astragraphia senantiasa menangkap, dan mengoptimalkan peluang bisnis untuk mewujudkan pertumbuhan kuat, menjadi perusahaan lebih tangguh, dan berkelanjutan.
Pendapatan pada unit usaha solusi dokumen, dan solusi teknologi informasi meningkat. Di mana, pendapatan pada unit usaha solusi dokumen meningkat 6 persen akibat lonjakan permintaan layanan penyewaan, dan pembelian mesin. Kemudian pendapatan pada unit usaha solusi teknologi informasi meningkat 13 persen sebagai hasil penguatan penetrasi pasar, percepatan realisasi peluang bisnis area IT Trading, dan IT Services.
”Kemampuan perusahaan dalam mengelola arus kas, dan siklus operasional lebih baik turut berkontribusi terhadap peningkatan laba bersih Astragraphia pada 2022,” tegas Hendrix.
Astragraphia menjalankan strategi keberlanjutan melalui Triple-P Roadmap (Portfolio, People, dan Public Contribution) dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik. Sepanjang 2022, Astragraphia melalui unit usaha solusi dokumen, secara konsisten mampu mempertahankan posisi nomor satu dalam market share Indonesia segmen printer produksi, dan multifungsi berwarna A3.
Astragraphia, melalui anak usahanya, Astragraphia Xprins Indonesia, juga menjalankan serangkaian inisiatif strategis untuk memperkuat bisnis melalui pengembangan ekosistem 3D Printing di Indonesia. Sejalan dengan fokus bisnis bidang printing dan digital, Astragraphia berkomitmen mendukung, dan memberikan manfaat bagi pelaku industri kreatif dalam negeri.
Melalui program kontribusi sosial di pilar kewirausahaan, pada November 2022, Astragraphia menyelenggarakan rangkaian program pelatihan kelas Astragraphia untuk Industri Kreatif (Kelas ASIK) untuk keluarga Jurnalis, dan pelaku UMKM Rumah Kemasan di Batu, Malang, Jawa Timur (Jatim). Kemudian melalui pilar pendidikan, Astragraphia juga menyelenggarakan kegiatan bersama 62 anak usia PAUD, TK, hingga SD kelas 1 dan 2 pada Desember 2022.
Selama kuartal keempat 2022, Astragraphia meraih penghargaan TOP Good Corporate Governance dari Media Iconomics, ESG Disclosure Awards dari Majalah Investor, dan Best Digital Marketing Team dari SWA. Selain itu entitas anak, Astra Graphia Information Technology berhasil meraih penghargaan Filecloud Partner of The Year dari Halodata Indonesia. (*)
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M