Pendapatan Mitratel (MTEL) Bakal Melonjak, Terdongkrak Kontrak Baru

EmitenNews.com - Analis memproyeksi pertumbuhan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel pada Semester II-2023 akan lebih cepat karena didorong oleh adanya perpanjangan kontrak dari sejumlah kerja sama yang saat ini belum dicatatkan sbg pendapatan Semester i-2023.
Analis Yuanta Research Chandra Pasaribu dalam riset terbarunya menjelaskan ada sejumlah kontrak baru dan perpanjangan kontrak yang belum dicatatkan karena masih dalam proses penyelesaian
Artinya, pendapatan menara Mitratel yang impresif pada semester I-2023 berpeluang melonjak lebih tinggi pada laporan akhir tahun,
Dia merinci ada sebanyak 700 menara dari 1.700 pesanan menara dari operator yang belum diserahterimakan. Berikutnya ada 4.000 menara yang masih dalam negosiasi perpanjangan kontrak sehingga belum bisa dibukukan sebagai pendapatan.
"Dampaknya angka pendapatan akan nyata dalam laporan tahunan daripada kuartalan," ujar Chandra, dalam riset baru-baru ini.
Mitratel meraih laba bersih Rp 1,02 triliun pada Semester I-2023, meningkat 15% secara year on year (YoY) dari semester I-2023. Kenaikan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 11% secara year on year (yoy) menjadi Rp 4,13 triliun. Sementara itu beban perseroan hanya tumbuh 8%, menjadi Rp 2,35 triliun.
Menurut Chandra hal ini sudah sesuai ekspektasi karena pertumbuhan kinerja MTEL yang positif didukung oleh operasional yang baik dan juga neraca yang sehat. Dia menjelaskan MTEL memiliki posisi utang bersih sebesar Rp15,6 triliun di semester I-2023 yang mencerminkan net gearing sebesar 35,7% dan utang bersih terhadap EBITDA sebesar 1,8x.
Pada tahun ini Mitratel juga terus melakukan ekspansi dengan belanja modal (capital expenditure) Rp7 triliun. Rinciannya alokasi untuk pertumbuhan anorganik ebesar Rp2,7 triliun, pembangunan menara secara organik Rp2,7 triliun dan dan investasi pada fiber sebesar Rp1,5 triliun.
"Investasi dalam fiber dan fiber to tower untuk menara sangat penting untuk tetap kompetitif dan memberikan layanan bernilai tambah yang lebih tinggi, yang kemudian tercermin dalam tarif sewa yang lebih tinggi," kata Chandra.
Related News

CPIN Eksekusi Transaksi Rp430,98 Miliar, Telisik Rinciannya

Semester I-2025, Laba Panca Anugrah (MGLV) Melorot 44 Persen

Sedot Rp113,08 Miliar, WSKT Kebut Gedung FIB UGM Yogyakarta

Harga Premium, Pengendali AIMS Kembali Lego 20,2 Juta Lembar

Konsisten, Saham ELSA Sentuh Level Tertinggi 8 Tahun Terakhir

Laba Susut 15 Persen, Paruh Pertama 2025 YOII Defisit Rp185 Miliar