EmitenNews.com -PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), mengumumkan kinerja keuangan Kuartal I 2025. Perseroan mengklaim telah mencatatkan EBITDA yang disesuaikan tertinggi untuk unit bisnis Fintech dan On-Demand Services, serta pertumbuhan GTV inti tahunan yang berkelanjutan, mencerminkan bauran produk GoTo yang kuat dan eksekusi strategis di seluruh ekosistemnya yang terintegrasi.

GTV inti Grup tumbuh 54% YoY mencapai Rp83,2 triliun, sementara GTV Grup tumbuh 24% YoY mencapai Rp144,6 triliun. Pendapatan bersih naik 37% YoY menjadi Rp4,2 triliun. EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp393 miliar dibandingkan dengan Kuartal I 2024 yang mencatatkan rugi.

Kinerja ini menjadi landasan yang kuat untuk sisa tahun 2025 yang menunjukkan kekuatan ekosistem GoTo dan kemampuannya untuk menavigasi perubahan kondisi pasar dengan sukses.

Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, mengatakan: “Kami memulai tahun ini dengan momentum yang kuat, mencetak rekor baru dan kinerja kuartalan yang menguntungkan. Hal ini mencerminkan eksekusi yang disiplin dari strategi kami dan kekuatan model ekosistem kami. Kami terus mengoptimalkan basis pelanggan kami untuk mencakup segmen pengguna premium yang memiliki daya beli tinggi dengan tingkat keterlibatan yang tetap tangguh sehingga memberikan stabilitas lebih kuat bagi bisnis kami. Pada saat yang sama, kami terus meningkatkan penawaran kami di semua segmen yang didorong oleh inovasi produk berkelanjutan dan investasi di bidang teknologi untuk menghadirkan pengalaman yang lebih baik dan mendorong ekspansi yang lebih luas. Seluruh upaya ini memperluas jangkauan kami, meningkatkan profitabilitas, dan memposisikan bisnis untuk pertumbuhan jangka panjang.” 

Simon Ho, Direktur Keuangan Grup GoTo, menambahkan: "Kami berhasil mencatatkan pertumbuhan berkelanjutan dan peningkatan profitabilitas di seluruh bisnis kami walaupun di bulan Ramadan yang tahun ini jatuh pada kuartal pertama, biasanya terjadi perlambatan pertumbuhan di tingkat Grup. Bisnis pinjaman kami terus menjadi pendorong pertumbuhan, dengan portofolio pinjaman konsumen7 yang tumbuh 108% secara tahunan. Untuk On-Demand Services, kami mencatatkan perbaikan margin tiga kuartal berturut-turut, dan GTV meningkat 17%6 dibandingkan kuartal pertama tahun lalu. Awal yang kuat ini merefleksikan kekuatan bisnis kami dan kemampuan kami untuk menavigasi tantangan makroekonomi. Kami memperkirakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di sisa tahun 2025 dan tetap yakin dapat mencapai pedoman EBITDA yang disesuaikan3 untuk tahun penuh sebesar Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun.”

Imbalan jasa e-commerce yang GoTo peroleh dari PT Tokopedia sebesar Rp217 miliar di kuartal I 2025. Per 31 Maret 2025, Perseroan memiliki Rp 21 triliun atau setara US$1,3 miliar dalam bentuk kas dan setara kas serta deposito berjangka pendek.

Pada Juni 2024, pemegang saham GoTo menyetujui program pembelian kembali saham selama 12 bulan dengan nilai maksimum hingga US$200 juta. Hingga 31 Maret 2025, Perseroan telah melakukan pembelian kembali sebanyak 25,9 miliar saham, dengan nilai keseluruhan sekitar US$99 juta, atau setara Rp1,6 triliun.

Perseroan saat ini memperkirakan EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun 2025 akan berada di kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun. Perkiraan ini didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan estimasi awal Perseroan, yang semuanya bergantung pada berbagai ketidakpastian dan risiko, termasuk meningkatnya persaingan pasar, yang diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa kuartal mendatang, serta inflasi biaya, kondisi perekonomian makro, dan variabel lainnya.