EmitenNews.com - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) produsen rokok grup Sampoerna mencatat penurunan laba bersih sebesar 14% menjadi Rp4,51 triliun hingga periode 30 September 2025, dibandingkan dengan laba bersih Rp5,22 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan laba bersih tersebut sejalan dengan melemahnya penjualan bersih yang turun 5,4% year-on-year (YoY) menjadi Rp83,74 triliun, dari sebelumnya Rp88,47 triliun per September 2024.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dirilis Kamis (30/10), beban pokok penjualan turun 8,5% menjadi Rp68,33 triliun dari Rp74,71 triliun, sehingga laba kotor naik 12% menjadi Rp15,41 triliun dari Rp13,76 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, laba sebelum pajak meningkat tipis 3% menjadi Rp6,87 triliun dibandingkan Rp6,67 triliun tahun lalu. Namun, penurunan laba bersih terutama disebabkan oleh kenaikan beban operasional dan faktor nonoperasional lainnya.

Laba per saham juga ikut turun menjadi Rp39 dari Rp45 per saham pada periode yang sama 2024.

Dari sisi neraca, total aset HMSP berkurang 11,7% menjadi Rp47,92 triliun hingga 30 September 2025, dari Rp54,29 triliun per 31 Desember 2024. Sementara itu, total liabilitas menurun 16,6% menjadi Rp21,62 triliun dari Rp25,93 triliun pada akhir 2024.

Pada perdagangan hari ini Kamis (30/10) saham HMSP naik 7,9 persen ke level Rp885 per saham.

Dalam sebulan naik 9,2 persen dari harga Rp815 pada 30 September 2025. Dalam enam bulan naik 48,3 persen dari harga Rp600 pada 30 April 2025. Sepanjang 2025 naik 40 persen dari harga Rp635 pada awal tahun.