Pentingnya Menjaga Investasi Agar Aman dari Guncangan Pasar
Layar besar di Bursa Efek Indonesia menunjukkan pertumbuhan investor di Pasar Modal Indonesia. Foto/Rizki EmitenNews
2. Investasi jangka Panjang
Pasar saham mungkin mengalami fluktuasi dalam jangka pendek, tetapi sejarah menunjukkan bahwa investasi dalam jangka panjang cenderung menghasilkan keuntungan yang stabil. Alih-alih panik ketika pasar mengalami penurunan, fokuslah pada tujuan jangka panjang. Dengan pendekatan ini, akan lebih siap menghadapi volatilitas pasar karena tahu bahwa penurunan sementara tidak selalu mencerminkan tren jangka panjang. Investasi jangka panjang juga memungkinkan untuk memanfaatkan efek “compounding”, di mana keuntungan dari investasi sebelumnya dapat terus menghasilkan keuntungan di masa depan. Seiring waktu, ini dapat secara signifikan meningkatkan nilai portofolio.
3. Tenang dan tidak panik
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh investor adalah bereaksi secara emosional terhadap pergerakan pasar. Ketika pasar jatuh, godaan untuk menjual seluruh aset bisa sangat besar. Namun, keputusan yang diambil dalam keadaan panik sering kali berujung pada kerugian. Jika menjual aset saat harganya jatuh, mungkin akan kehilangan peluang ketika pasar kembali pulih.
Jadi Tetap tenang dan berpikir rasional adalah kunci untuk menghadapi guncangan pasar. Apalagi dengan memiliki strategi investasi yang solid dan terdiversifikasi. Biasanya meskipun terjadi fluktuasi, penurunan akan diikuti dengan pemulihan.
4. Tinjau ulang portofolio secara berkala
Meskipun disarankan untuk berinvestasi jangka panjang, bukan berarti harus sepenuhnya pasif. Lakukan peninjauan ulang terhadap portofolio secara berkala, karena ini sangat penting untuk memastikan bahwa alokasi aset masih sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko yang dimiliki. Peninjauan rutin juga memberi kesempatan untuk memanfaatkan peluang baru yang muncul, sekaligus memperbarui strategi jika ada perubahan besar di pasar atau situasi ekonomi global.
5. Menyisihkan dana darurat
Salah satu cara paling efektif untuk melindungi investasi dari guncangan pasar adalah dengan memiliki dana darurat. Dana darurat ini akan membantu menghadapi kebutuhan finansial mendesak tanpa harus menjual aset investasi pada saat yang tidak menguntungkan. Idealnya, dana darurat mencakup kebutuhan hidup selama 3 hingga 6 bulan.
Dengan adanya dana darurat, dipastikan tidak akan terpaksa menarik investasi ketika pasar sedang jatuh. Ini memberi fleksibilitas untuk menunggu hingga pasar pulih, sehingga tidak merugi.
6. Menghindari overleveraged
Leverage adalah pinjaman atau utang yang digunakan untuk meningkatkan potensi keuntungan dari investasi. Namun, meskipun leverage dapat meningkatkan keuntungan, risikonya juga sangat besar, terutama ketika pasar mengalami guncangan. Overleverage bisa menyebabkan kerugian besar ketika nilai investasi menurun, karena masih harus membayar bunga pinjaman meskipun nilai investasi menurun. Untuk menghindari risiko besar ini, gunakan leverage dengan bijak, dan pastikan jangan terlalu bergantung pada utang dalam portofolio investasi.
Menjaga investasi tetap aman dari guncangan pasar membutuhkan perencanaan yang matang dan pendekatan yang rasional. Diversifikasi portofolio, investasi jangka panjang, dan memiliki dana darurat adalah langkah-langkah penting yang dapat membantu bertahan dalam situasi volatil. Selain itu, penting untuk tetap tenang dan tidak bereaksi secara emosional terhadap pergerakan pasar yang drastis. Guncangan pasar adalah bagian tak terpisahkan dari dunia investasi, tetapi dengan strategi yang tepat, dapat melindungi portofolio yang dimiliki dan tetap berada di jalur menuju tujuan keuangan jangka panjang. Sebagai investor, kunci sukses adalah disiplin, kesabaran, dan kesiapan untuk menavigasi tantangan pasar dengan bijaksana.
Related News
Tekstil Ilegal, Bagaimana Bea Cukai dan Industri Lokal Bersinergi?
Bulan Baik dan Bulan Buruk dalam Berinvestasi Saham, Memang Ada?
Menyelam Sambil Minum Air dengan Fasilitas Pinjam Meminjam Efek (PME)
Strategi Jitu Berinvestasi Saham Saat PPN Jadi 12 Persen
Dibalik Euforia Saham, Investasi atau Judi Terselubung?
Jika Bursa Efek Indonesia Buka 24 Jam