Penuhi Komitmen, KRYA Kebut Pergudangan Wings Group Rp23,87 Miliar

Pengurus Bangun Karya Perkasa menunjukkan tanda mata dari Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - PT Bangun Karya Perkasa Jaya (KRYA) memulai tahun 2025 dengan mengakselerasi proyek konstruksi baru. Itu ditandai peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek pergudangan Depo Tomo, milik PT Niagatama Kencana, anak usaha Wings Group.
Proyek pergudangan dengan nilai kontrak Rp23,87 miliar itu, berlokasi di Jalan Ali Sadikin, Tomo, Sumedang, Jawa Barat. Peletakan batu pertama dilakukan Jumat, 3 Januari 2025. Proyek itu, dijadwalkan selesai dalam waktu 8 bulan.
“Wings Group salah satu klien setia yang telah memberi kepercayaan kepada kami untuk menangani berbagai proyek pembangunan pabrik, dan pergudangan. Kami berkomitmen untuk memberikan hasil terbaik pada proyek ini,” tutur Dharmo Budiono, Direktur Utama Bangun Karya Perkasa Jaya.
Tidak hanya itu, setelah proyek Depo Tomo tuntas, manajemen Bangun Karya Perkasa juga berkomitmen untuk memberikan layanan pemeliharaan selama 60 hari setelah serah terima proyek. ”Kami berharap Depo Tomo mendukung operasional Wings Group di Sumedang, dan Jawa Barat secara lebih optimal,” tegas Gary Kurniawan, Direktur Niagatama Kencana.
Sebagai informasi tambahan, Bangun Karya terus memperoleh kepercayaan dari Wings Group. Di mana, pada 2023, Bangun Karya berhasil menyelesaikan proyek pembangunan pabrik nondairy creamer, dan milk powder senilai Rp14,19 miliar milik Wings Group.
Kemudian, pada tahun 2024, Bangun Karya Perkasa Jaya juga mengerjakan pembangunan tujuh gudang bahan baku untuk PT Karunia Alam Segar, merupakan anak usaha Wings Group. (*)
Related News

Melejit 100 Persen, Emiten Hary Tanoe (KPIG) 2024 Serok Laba Rp658,62

Kuartal I-2025, TINS Habiskan Dana Eksplorasi Rp53,45 Miliar

Lanjut! Levoca Kembali Buang 200 Juta Saham Grup Bakrie (BNBR)

Simak! Ini Alasan Emiten Tommy Soeharto (HITS) Hengkang dari BEI

Sedot Rp45,54 Miliar, Telisik Hasil Eksplorasi Antam (ANTM)

Catat! Ini Jadwal Dividen BNLI Rp1,08 Triliun