EmitenNews.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memandang, potensi penurunan suku bunga pasar (SBP) cukup terbuka usai pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI-Rate belum lama ini.

"Faktor likuiditas perbankan yang masih relatif memadai serta target penyaluran kredit berpotensi mempengaruhi arah pergerakan suku bunga simpanan," kata Purbaya saat konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Pascaperiode penetapan tingkat bunga penjaminan (TBP) reguler pada Januari 2025, Purbaya menyampaikan bahwa LPS secara berkala melakukan observasi terhadap pergerakan suku bunga simpanan perbankan nasional, baik yang berdenominasi rupiah maupun valuta asing (valas).

Saat ini SBP simpanan rupiah bergerak dalam kisaran terbatas. Pada periode observasi Mei 2025, SBP tercatat naik 3 basis point (bps) ke level 3,56 persen dibandingkan periode observasi Januari 2025.

Sementara itu pada periode yang sama, pergerakan SBP simpanan valas cenderung lebih dinamis. SBP valas di bulan Mei 2025 terpantau naik 11 bps ke level 2,17 persen dibandingkan periode observasi bulan Januari 2025.

"Adanya pergeseran ekspektasi penurunan suku bunga kebijakan The Fed serta kebutuhan transaksi dan kondisi likuiditas internal bank akan menjadi faktor penentu suku bunga simpanan valas ke depan," kata Purbaya.(*)