Penyaluran KUR di Bengkulu Rp1,76 Triliun, Didominasi Sektor Pertanian
Ilustrasi Kredit Usaha Rakyat. dok.Infoekonomi.
EmitenNews.com - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Bengkulu meningkat. Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) mencatat, sejak Januari hingga awal Juli 2024, penyaluran KUR di Provinsi Bengkulu mencapai Rp1,76 triliun. Pengguna program KUR didominasi sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan.
Dalam keterangannya Jumat (26/7/2024), Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Bengkulu Bayu Andy Prasetya menerangkan, pengguna program KUR didominasi sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan.
Lalu, sektor perdagangan besar dan eceran, sektor jasa kemasyarakatan, sosial, budaya, hiburan dan perorangan lainnya serta sektor industri pengolahan.
Penyaluran KUR di Bengkulu meningkat jika dibandingkan pada Januari hingga awal Juli 2023 yaitu Rp1,28 triliun.
Kemenkeu mencatat pemanfaatan KUR di Bengkulu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat karena para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memanfaatkan program tersebut sebagai modal usaha.
Rincian penyaluran program KUR di wilayah Bengkulu per kabupaten, yaitu Kabupaten Mukomuko mencapai Rp329,32 miliar dengan 3.398 debitur, Kabupaten Bengkulu Utara sebesar Rp306,30 miliar dengan 3.980 debitur.
Kemudian, Kota Bengkulu yaitu Rp271,98 miliar dengan 3.771 pemanfaatan program KUR, Kabupaten Seluma yaitu Rp222,10 miliar dengan 3.638 debitur, Kabupaten Bengkulu Selatan Rp199,91 miliar dengan 2.795 debitur.
Selanjutnya Kabupaten Rejang Lebong yaitu Rp148,68 miliar dengan 2.456 debitur, Kabupaten Kaur Rp93,34 miliar dengan jumlah debitur 1.584.
Di luar itu, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sulselbartra) mencatat realisasi penerimaan pajak di tiga provinsi periode Januari-Juni atau semester I 2024 mencapai Rp8,34 triliun atau 42,15 persen dari target Rp19,8 triliun.
Kepala Kanwil DJP Sulselbartra, Heri Kuswanto di Makassar, Jumat, mengatakan, penerimaan pajak secara keseluruhan dari tiga provinsi yang menjadi wilayah dari DJP Sulselbartra itu cukup baik dengan berhasil mengumpulkan Rp8,34 triliun.
Heri Kuswanto mencatat, penerimaan pajak di Sulselbartra cukup baik untuk semester I 2024 yakni Rp8,34 triliun. Kalau membandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya itu tumbuh 2,31 persen. ***
Related News
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN
Ajak Investor Inggris Investasi di EBT, Menteri Rosan Buka Peluangnya
PKPU Pan Brothers (PBRX) Soal Utang Rp6,25T Diperpanjang 14 Hari
Maya Watono Kini Pimpin InJourney, Ini Profilnya
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram